Ketua DPD PDIP Beber Modus Penipuan Rekomendasi Pilkada
radarlampung.co.id - Ketua DPD PDIP Lampung Sudin mengingatkan kepada para bakal calon (balon) kepala daerah-wakil daerah agar tidak tertipu dalam Pilkada 2020. Sebab, menjelang pilkada seperti ini, banyak oknum yang memanfaatkan situasi.
Sudin menjelaskan, sekarang banyak orang yang seperti malaikat dan menjanjikan tiket calon kepala daerah-wakil kepala daerah.
\"Banyak yang menjanjikan rekomendasi pasti dapat dengan memberikan sejumlah uang. Mereka kasih nomor rekening atas nama DPP PDIP,\" kata Sudin dalam sambutan tasyakuran pelantikan presiden dan wakil presiden, serta anggota DPR RI, ketua dan anggota DPRD Lampung Fraksi PDIP, Sabtu (26/10).
Anggota DPR RI ini bahkan mencontohkan penipuan yang terjadi menjelang Pilkada. Korbannya adalah calon bupati Mesuji yang sudah meninggal. Yang bersangkutan mengaku menyetor uang kepada Tjahjo Kumolo yang kala itu menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP.
\"Setelah dilacak, pelakunya buat KTP atas nama Cahyo Kumolo. Kalau pak Tjahjo kan, pakai ejaan Tj. Nah pelakunya ini pakai C,\" ucapnya.
Sudin juga mengungkapkan modus penipuan yang lain terkait pemberian rekomendasi Pilkada. Yakni, bakal calon dibawa ke kantor DPP PDIP di Jakarta untuk bertemu dengan petinggi partai. Kemudian, calon tersebut diminta menunggu di lobi gedung. Pelaku kemudian naik ke gedung sekitar satu jam. Kemudian turun lagi dan mengatakan bahwa Sekjen sedang sibuk dan diminta datang lagi pekan depan dengan membawa sejumlah uang.
\"Minggu depan mereka datang lagi. Dan pelaku ambil duit lagi. Saya nggak mau ini terjadi di kepemimpinan kita,\" kata Sudin.
Ia melanjutkan, pengurus partai tidak bisa menjamin rekomendasi untuk bakal calon manapun. Hanya satu orang yang dapat menentukan rekomendasi yakni Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Jadi yakinlah, kalau survei bagus, dapat rekomendasi,\" tegasnya.
Sementara, acara tasyakuran juga dihadiri balon kepala daerah-wakil kepala daerah dari delapan kabupaten kota. Tidak hanya dari kader internal partai. Tetapi juga tokoh eksternal seperti Frans Agung Mula Putra, Zaiful Bukhori, Juprius, Amin Fauzi, Antoni Imam, Yusuf Kohar, Edward Anthony, dan Raden Adipati Surya. (dna/kyd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: