Kisah Hijrah Mantan Personel Sheila On 7, Tidur Beralas Daun Pelepah Kurma

Kisah Hijrah Mantan Personel Sheila On 7, Tidur Beralas Daun Pelepah Kurma

RADARLAMPUNG.CO.ID - Ketika malam semakin pekat, itu tanda-tanda Matahari akan segera datang. Demikianlah kata mutiara yang disematkan Salman Al Jugjawy atau yang sempat dikenal dengan nama Sakti, salah satu mantan personel Sheila On 7. Pernah dikenal masyarakat luas sebagai personel band legendaris di Indonesia, Salman kini hadir di tengah masyarakat dengan penampilan berbeda dan siap membagikan kisah hijrahnya kepada sesama muslim. Menurut Salman yang menjadi salah satu pemateri dalam event Lampung Hijrah Fair 2019, hijrah memang bukan perkara mudah. Banyak persoalan dan ujian yang akan dihadapi, namun dia berharap hal tersebut tidak lantas membuat orang berhenti dan menyerah untuk berhijrah. Di hadapan para peserta Lampung Hijrah Fair 2019, Salman membagikan kisahnya tersebut. Menurut Salman, kunci untuk hijrah dan bertahan cukup dengan sabar. Selain itu, jangan meninggalkan teman-teman sesama hijrah agar bisa saling menguatkan. \"Ketika malam semakin pekat itu tanda-tanda matahari akan segera datang. Ketika ada masalah, jangan lepas dari komunitas sesama hijrah, dan jangan lupa sabar. Karena ketika masalah semakin berat, itu sudah dekat dengan tanda-tanda pertolongan dari Allah,\" kata Salman saat menceritakan kisahnya pada acara yang berlangsung di Balai Krakatau, Kemiling, Bandarlampung, Sabtu (2/3). Ditanya tentang pengalaman sulit saat menempuh proses hijrah, pria kelahiran 14 Juni 1990 silam ini mengaku sempat belajar tentang Agama dan hijrah di berberapa Masjid. Salman juga mengaku termasuk dalam tipikal orang yang totalitas ketika menjalankan hal yang diinginkan, begitu halnya dengan hijrah. \"Misal ketika saya suka sama Bonjovi, maka saya harus total mulai dari potongan rambut, aksesoris, ya semua ala Bonjovi. Gitu juga ketika memutuskan hijrah. mendengar kehidupan Nabi dan sahabat-sahabatnya, saya langsung ingin mencontoh di kehidupan sehari-hari,\" terangnya. Sampai suatu ketika, sambungnya, Salman mengaku mendapatkan hadiah sebuah bantal berisi pangkal daun kurma dari teman-temannya. Menurut dia, dahulu Nabi dan para sahabat juga kerap tidur menggunakan bantal dari pangkal daun kurma dan tikar yang dibuat dari daun pelepah kurma. Berdasarkan dari cerita-cerita Rasulullah SAW, Salman lantas tertarik menjajal bagaimana rasanya tidur dengan bantal dan tikar yang terbuat dari daun pelepah Kurma tersebut. \"Sampai kemudian, ketika saya pulang dari masjid, bantal dan tikar yang ada di kamar saya itu ternyata dibuang oleh ayah saya,\" ucapnya. Salman juga mengungkapkan kecemasan keluarga ketika dirinya mulai menempuh proses hijrah. Karena penampilannya juga berubah dengan jenggot tebal dan sorban. Meski begitu, Salman mengaku tetap sabar karena memang telah membulatkan tekad untuk berhijrah. \"Banyak yang bergurau soal penampilan saya, dan orangtua juga sempat khawatir kalau saya ikut aliran Agama yang salah. Tetapi ya itu, kuncinya hanya tetap sabar saja, karena waktu itu saya yakin hanya bentuk kecemasan orangtua terhadap anaknya,\" tandasnya. Kecemasan orangtua pun semakin menjadi-jadi ketika Salman akhirnya memutuskan untuk meninggalkan dunia entertainment dan meninggalkan band yang sempat membesarkan namanya. Terlebih kala itu penghasilan Salman sudah cukup besar dari hasil manggung bersama Sheila On 7. \"Itu salah satu ujian yang sulit untuk dilalui. Saya akui, tapi semua orang pasti akan mendapatkan ujian secara finansial dalam hidup dan banyak yang tidak bisa bertahan untuk melewati itu,\" tandasnya. Meski begitu, sambung dia, ketika dihadang masalah yang begitu sulit, Salman berpesan agar tidak meninggalkan komunitas Keagamaan dan saling berbagi cerita. Sebab, dari sana umat muslim bisa saling menguatkan dan berbagi pengalaman untuk memecahkan masalah. (ega/kyd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: