Atasi Banjir, Semua Elemen Harus Turun!

Atasi Banjir, Semua Elemen Harus Turun!

radarlampung.co.id – Berkurangnya daerah resapan air menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir di Bandarlampung. Karena itu diperlukan kesadaran semua pihak untuk mengatasi persoalan ini. Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Lampung Irfan Tri Musri mengatakan, dua penyebab banjir adalah pelebaran atau penambahan drainase serta normalisasi sungai yang belum juga selesai. ”Catchment area (daerah tangkapan air) dan daerah resapan yang masih ada kesalahan sistem. Kemudian permasalahan sungai serta kesadaran masyarakat menjadi faktor pemicu banjir,” kata Irfan, Senin (11/3). Menurut dia, jika hal ini didiamkan, maka banjir akan selalu terjadi saat hujan datang. Karena itu, seluruh elemen harus benar-benar memperhahtikan aspek lingkungan. ”Seperti tempat perbelanjaan dan tempat komersial lainnya. Harus memerhatikan aspek lingkungan serta sistem drainase. Kemudian terus mengedukasi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai,” paparnya. Diketahui, hujan deras yang terjadi Sabtu (9/3) menyebabkan banjir pada sejumlah titik. Di Jalan Pulau Pelagian, RT 001, Lingkungan IV, Gang Rambutan, Kelurahan Kedamaian, misalnya. Ketinggian air sekitar 50 cm. Tak pelak, air masuk ke rumah warga. Di tempat lain, puluhan kendaraan yang parkir di basement Chandra Superstore, Jalan Pangeran Antasari terendam banjir. ”Debit air hujan yang tinggi membuat drainase meluap. Airnya langsung masuk ke basement. Ya jadi banjir begini,\" jelas Store Manager Chandra Superstore Antasari Dominik Nugroho. Puskesmas Rawat Inap Panjang juga tak luput dari banjir. Kabid Kelengkapan dan Logistik BPBD Bandar Lampung Sutarno membenarkan kejadian itu. . ”Air masuk akibat luapan sungai yang berada tepat di samping puskesmas, Sekarang personel kami masih di puskesmas untuk membersihkan lumpur,\" paparnya via sambungan telepon. Banjir juga melanda  sebagian Kelurahan Serengsem, Panjang.  Salah satunya di Kampung Jati Anom, Gang Cobra.  Ketua RT setempat Tamirin menceritakan banjir yang terjadi di wilayahnya  akibat  drainase yang tidak mampu menampung debit air. (mel/ais)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: