Iklan Bos Aca Header Detail

Tapir Ditemukan di Gisting, Terjebak di Bekas Sumur

Tapir Ditemukan di Gisting, Terjebak di Bekas Sumur

RADARLAMPUNG.CO.ID - Seekor Tapir dewasa terperosok ke bekas sumur di kebun milik warga Blok 4, Pekon Gisting Bawah, Kecamatan Gisting, Kamis (15/7). Proses evakuasi yang melibatkan tim gabungan BKSDA Lampung-Bengkulu, TNBBS, Damkar, TNI/Polri dan dibantu warga berjalan dramatis. Tapir berhasil dikeluarkan dari sumur, namun gagal dimasukkan ke kandang transit milik BKSDA dan akhirnya terlepas. Kepala Pekon Gisting Bawah Safari mengatakan, tapir ditemukan warganya sekitar pukul 12.00 WIB saat mencari rumput di kebun. Mulanya disangka babi hutan. Namun ternyata Tapir dan langsung melaporkan. \"Ketika saya lihat hewan tersebut, ternyata satwa dilindungi. Kemudian saya langsung menghubungi pihak Damkar dan BKSDA, kepolisian, serta TNBBS,\" kata Safari. [caption id=\"attachment_209604\" align=\"aligncenter\" width=\"1213\"]\"\" Tim gabungan BKSDA, Damkar, TNI, Polri dan Polhut berupaya mengevakuasi seekor Tapir yang terjebak di sumur di Blok 4, Pekon Gisting Bawah, Kecamatan Gisting. Tapir berhasil keluar dari lubang, namun gagal masuk ke kandang transit yang telah disiapkan BKSDA. FOTO RNN[/caption] Bekas sumur lokasi Tapir terjebak memiliki kedalaman 1,5 meter dan berdiameter 1,5 meter. Hewan tersebut diperkirakan sudah berada di sana sejak Rabu malam (14/7). Safari dan warga lainnya mengaku baru melihat langsung Tapir yang ternyata di luar dugaan, karena tubuhnya besar. \"Saya berpesan kepada masyarakat agar tidak menyakiti hewan tersebut, karena dilindungi. Biarkan para petugas yang menangani ini agar bisa dipulangkan ke habitatnya,\" pesan Safari. Sementara Fungsional Seksi Konservasi BKSDA Lampung-Bengkulu Irham mengungkapkan, upaya evakuasi Tapir dari sumur memang berhasil. Namun gagal dimasukan ke kandang transit. Bagi BKSDA hal itu tidak menjadi masalah. Sebab Tapir sudah berhasil dikeluarkan dari lubang yang menjebaknya. Harapannya bisa kembali ke habitatnya di TNBBS. \"Ada dua opsi tadi. Pertama kita masukan ke kandang transit untuk dibawa ke BKSDA guna memastikan kondisi kesehatannya. Setelah dikarantina, baru dilepasliarkan kembali ke TNBBS. Opsi kedua, langsung dilepasliarkan di Gunung Tanggamus. Tapi yang terjadi, Tapir gagal masuk ke kandang. Itu juga bukan masalah. Sebab di kebun Gisting ini tidak jauh dari hutan kawasan, sehingga mendukung,\" kata Irham. Menurut dia, lepasnya Tapir tidak akan membahayakan masyarakat. Sebab bukan hewan buas. \"Kami yakin Tapir itu akan mencari hutan. Tidak mungkin lari ke pemukiman masyarakat,\" tandasnya. Proses evakuasi sendiri berlangsung selama dua jam. Awalnya tim gabungan membuat jalur menuju sumur untuk jalan Tapir keluar. Bobot dewasa diperkirakan 250 Kg, sama dengan seekor kerbau. Saat evakuasi, Tapir sudah berhasil keluar dari sumur dan masuk ke kandang. Namun sayang pintu kandang terbalik. Akhirnya Tapir mendorong ke belakang dan keluar dari kandang. Irham mengungkapkan, tim masih siaga di Pekon Gisting Bawah sambil sosialisasi ke masyarakat agar menjaga Tapir teraebur. Tidak memburu dan melaporkan jika melihatnya. Ia menjelaskan, Tapir adalah hewan tunggal, tidak berkelompok. Aktif pada malam hari dan tersebar di Sumatera, Kalimantan. Ternyata masih ada di Tanggamus. \"Kami masih stand by dalam beberapa hari di sini, sambil melakukan mitigasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai hewan Tapir ini. Apabila melihat, langsung melaporkan. Namun jika dalam satu minggu tidak ada warga yang melihat, artinya Tapir sudah kembali kehabitat asalnya,\" pungkas Irham. (ehl/rnn/ais)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: