Tato Boy, Penjahit dengan Biola

Tato Boy, Penjahit dengan Biola

[gallery size=\"medium\" td_select_gallery_slide=\"slide\" td_gallery_title_input=\"Tato Boy, Penjahit dengan Biola \" ids=\"49008,49009,49010,49007,49006,49005\"]

SUDAH 17 tahun, Agus Bambang menekuni pekerjaan sebagai tukang permak pakaian. Pelanggan lebih mengenal sosoknya sebagai Tato Boy. Sehari-hari, ia berusaha di kawasan Lorong King, Tanjungkarang Pusat.

Panggilan tersebut tidak lepas dari ciri-ciri khas yang terlihat dari Agus. Tubuh lelaki 49 tahun itu memang dihiasi tato. Mulai dari tangan, hingga tubuhnya. Beragam motif.

Awalnya, Agus memiliki cita-cita menjadi pemain biola. Ini tidak terlepas dari kesukaannya terhadap jenis alat musik gesek tersebut sejak berusia 15 tahun. Bahkan dengan biola, ia mendatangi sejumlah daerah, mulai dari Bali hingga Lampung.

Lantas, ia menekuni profesi lain. Hingga kini, masih banyak warga yang menggunakan jasanya untuk memperbaiki kerusakan pada celana jins. Namun, ia juga menerima perbaikan atau permintaan merubah pakaian dari jenis lain.

Di sela-sela pekerjaannya, Agus tetap menyempatkan diri bermain biola. Tato Boy, sang penjahit yang suka bermain biola. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: