Ternyata, Tiongkok pun Sempat Berguru dengan Indonesia

Ternyata, Tiongkok pun Sempat Berguru dengan Indonesia

RADARLAMPUNG.CO.ID - Indonesia bukan negara yang bisa dipandang sebelah mata. Dalam suatu hal, Tiongkok pun pernah berguru dengan negara ini. Ya, itu terjadi saat Indonesia benar-benar berhasil dalam menjalankan program Keluarga Berencana (KB). Kini, Indonesia sedang merindukan masa kejayaan program KB. Tak ingin sekedar berdiam diri, sejumlah stakeholder berkumpul dalam The 1st Internasional Conference on Indonesia Family Planning and Reproductive Health, guna mengembalikan masa kejayaan seperti dahulu. Ya, konferensi ini bakal berlangsung selama 30 September-2 Oktober, di Sahid Jaya Hotel & Convention Yogyakarta. Ketua konferensi Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, S.U., M.Sc., Sc.D., menerangkan, Indonesia di masa lalu sangat berkomitmen tinggi dan sangat maju dalam bidang KB. Bahkan, Indonesia banyak menjadi contoh negara berkembang di Afrika. Suatu hari, kata dia, pernah Menteri Keluarga Berencana di Tiongkok menyampaikan di depan ribuan penduduk bahwa Tiongkok belajar KB dari Indonesia. Namun, sejak sekitar 10 tahun belakangan, mulai tidak banyak terdengar gaungnya. \"Konferensi ini bertujuan untuk menggaungkan di dunia internasional dan nasional bahwa kita ini tidak mengendor, tapi tetap maju. Dan, melalui konferensi ini perhatian para pihak di bidang KB dan Kespro ini menjadi ada wadahnya,\" ucap Prof. Siswanto di depan awak media usai pembukaan konferensi, Senin (30/9) pagi. Dia menerangkan, konferensi ini dihadiri oleh praktisi, ilmuwan, guru, dan remaja. Oleh karena itu tujuan umumnya adalah untuk menonjolkan kembali soal program KB, yang memiliki tujuan utama yang sejalan dengan visi misi Presiden Indonesia untuk SDM unggul. \"KB ini sangat penting supaya anak muda Indonesia menjadi SDM yang lebih baik. Kita perlu sedikit merubah mindset kita, bahwa KB itu bukan hanya soal pertumbuhan penduduk dan persoalan kontrasepsi. Namun soal menjadi bangsa yang memiliki human capital yang produktif, keluarga yang sejahtera dan harmonis dengan anak-anak yang berkualitas,\" sebutnya. (sur) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: