Iklan Bos Aca Header Detail

Kunjungi Pesawaran, Ganjar Merasa Bertemu Keluarga

Kunjungi Pesawaran, Ganjar Merasa Bertemu Keluarga

RADARLAMPUNG.CO.ID - Museum Nasional Ketransmigrasian Lampung merupakan tonggak sejarah transmigrasi kali pertama di Indonesia pada tahun 1905. Hal itu dikatakan Ketua MPAL Pesawaran Suntan Junjungan Marga Farifki Zulkarnain saat menceritakan sejarah singkat awal transmigrasi di Provinsi Lampung dalam kunjungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (21/1). \"Sebagai jalinan tali silaturahmi masyarakat Lampung, kami bangga dengan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona dapat menghadirkan Gubernur Jawa Tengah pak Ganjar Pranowo. Karena sesepuh masyarakat Jawa di Pesawaran dapat bertemu dengan pak Ganjar,\" kata Farifki Zulkarnain. Farifki Zulkarnain mengungkapkan, tempat perhentian pertama masyarakat transmigran berada di Krandegan dan menempati tanah adat Lampung. Tepatnya di Desa Bagelen, Kecamatan Gedongtataan. Masyarakat adat Lampung sangat menerima kedatangan warga transmigrasi. Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona menambahkan, kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke Pesawaran adalah kunjungan kerja balasan. Selain ingin melihat langsung Museum Nasional Ketransmigrasian, juga berkomunikasi interaktif dengan keturunan transmigran pulau Jawa di Lampung \"Saya pernah datang ke Jawa Tengah, menyampaikan salam hangat dari masyarakat yang ada di Pesawaran ke Pak Ganjar. Kehadiran beliau adalah kunjungan kerja balasan untuk melihat anak-anak beliau di Pesawaran,\" kata Dendi. Hadirnya suku Jawa juga dapat mentransfer pengetahuan bagi masyarakat Lampung. Akulturasi antara masyarakat adat Jawa dengan Lampung semakin menambah pengetahuan yang luas. \"Kami di sini selalu bergandengan tangan. Tidak pernah ada konflik. Kita semua di sini orang Lampung, dengan berbagai suku. Baik Jawa, Lampung, Batak, Sunda dan Suku lainnya. Sekali lagi, saya ucapkan selamat datang kepada pak Ganjar beserta ibu,\" papar Dendi. Sementara Ganjar Pranowo mengatakan, kedatangan dirinya ke Pesawaran terasa familiar bagi dirinya. Mengingat, sejumlah desa di Pesawaran seperti Bagelen, Kutoarjo, Karang Anyar, merupakan nama-nama desa dari Pulau Jawa \"Ini adalah kunjungan pertama saya setelah dua tahun tidak pernah melakukan kunjungan karena pandemi Covid-19,\" kata Ganjar. Ganjar mengatakan, Desa Kutoarjo di Pulau Jawa merupakan desa kelahirannya. Ternyata nama sama juga ada di Pesawaran. \"Pada saat saya masuk tadi, terasa ada yang beda. Pertama tentang Mbagelen. Sejarah Mbagelen itu berasal dari Purworejo. Tadi ada juga yang mengatakan dari Gombong, Desa Karanganyar dan Kutoarjo. Nama-nama tersebut sangat familiar di telinga saya. Bahkan rumah saya ada di Kutoarjo. Jangan-jangan di sini ada leluhur saya. Rasanya saya bertemu dengan keluarga saya,\" tandasnya. (ozi/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: