Lagi, Mahasiswa Demo Kantor DPRD Kota Bandarlampung
radarlampung.co.id-Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bandarlampung Peduli Indonesia menggelar demonstrasi di Kantor DPRD Kota Bandarlampung, Jumat (27/9). Aksi mahasiswa serupa juga sempat digelar di kantor DPRD Lampung, Selasa (24/9) lalu. Berdasarkan pantauan radarlampung.co.id, mahasiswa datang dengan membawa spanduk, bendera dan jaket almamater. Mahasiswa menggelar orasi dan menolak seluruh revisi Undang-undang yang tidak pro rakyat. \"Kami dari Aliansi Mahasiswa Bandarlampung Peduli Indonesia untuk pemerintah Membatalkan Rancangan undang-undang Penghapusan Kekerasaan Seksual(P-KS), Cabut Undang-undang KPK yang sudah di revisi, Tolak Calon Pimpinan KPK yang Bermasalah, dan mendesak Presiden untuk mengeluarkan Perppu, menolak RUU KUHP, Menolak RUU MINERBA dan,tuntaskan Reformasi sepenuhnya,\" kata Perwakilan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Bandarlampang Serly Merliandry. Serly menyebut sejumlah RUU yang digodok pemerintah dan DPR tidak pro rakyat. Dirinya mencontohkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Menurutnya, definisi kekerasaan seksual yang termuat dalam RUUP-KS ini bisa menjadi contoh dalam merealisasikan hasrat seksualnya kepada siapapun tanpa dan harus terikat oleh perkawinan. Dan lanjutnya, hal ini berpotensi menyuburkan perzinahan di Indonesia. \"Namun seakan DPR ini tidak memperdulikan hal itu dimana banyak permasalahan yang hadir dari RUU yang dikeluarkan oleh pemerintah,\" keluhnya. Diberitakan, gerakan mahasiswa memprotes pelemahan KPK dan revisi sejumlah undang-undang itu sendiri telah menelan korban jiwa. Immawan Randy, mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara, tewas tertembus peluru di dada saat berdemo di gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis, (26/9). Kematian Immawan Randy tersebut menyulut keprihatinan mendalam dari kalangan mahasiswa Indonesia. Di Lampung, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Raden Intan Cabang Bandarlampung menggelar aksi 1.000 lilin dan doa bersama di Tugu Adipura, Jumat (26/9) dinihari. Ketua PMII Komisariat Raden Intan, Dedy Indra, menjelaskan ini adalah bentuk dukacita dan aksi solidaritas atas tewasnya Randy. \"Yang jelas kami mengecam dan mengutuk tragedi penembakan yg di duga dilakukan oleh aparat kepada Randi,\" katanya dalam keterangan pers kepada radarlampung.co.id.(mel/wdi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: