Iklan Bos Aca Header Detail

Tiga Daerah Rawan Pecah Suara, Parpol Siap Tindak Kader Membelot

Tiga Daerah Rawan Pecah Suara, Parpol Siap Tindak Kader Membelot

RADARLAMPUNG.CO.ID- Sebagian daerah pelaksana pillada serentak di Lampung, diprediksikan bakal terjadi perpecahan suara atau dukungan terhadap Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) yang diusung. Sebab ada lebih dari satu kader partai politik (parpol) yang maju sebagai kontestan. Misalnya di Bandarlampung, ada Hj Eva Dwiana dan Tulus Purnomo Wibowo yang sama-sama kader PDI Perjuangan. PDI Perjuangan sudah melabuhkan rekomendasi ke Eva,  sementara Tulus yang mendampingi M.Yusuf Kohar. Di Pesawaran ada meski sudah copot dari Ketua DPD PDI Perjuangan Pesawaran,  M.Nasir memiliki dukungan grassroot. Namun,  DPP PDI Perjuangan mempercayakan rekomendasi kada kepada Petahana Dendi Ramadhona,  yang berpasangan dengan kader internal Kolonel Purn S Marzuki. Tidak hanya di PDI Perjuangan,  prediksi pecah kongsi antar kader ditataran bawah juga rentan terjadi di pilbup Lampung Timur. Sebab ada dua kader partai Golkar yang maju sebagai calon orang nomor dua di Kabupaten tersebut. Yakni Azwar Hadi yang mendampingi Dawam Rahardjo,  kemudian Sudibyo yang mendampingi petahana Zaiful Bokhari. Diketahui,  rekomendasi kada partai golkar berlabuh ke Dawam-Azwar. Dimintai tanggapan terkait hal ini,  Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung bidang Pemenangan Pemilu (Bapilu),  Endro S Yahman mengatakan, ada kalanya politik itu seni,  daya inovasi, dan  kreativitas itu mutlak. \"Saat ini sedang disusun rancangan kerja terstruktur dan sistematis. Jangan gara-gara pilkada,  rusak partai kita. Saat ini sedang disusun roadmap agar baik antara pilkada dan partai politik, \" ucapnya,  Senin (14/9). Plt Ketua DPC PDI Perjuangan Pesawaran ini menampik jika dibilang partainya bermain dua kaki di Pesawaran dan Bandarlampung. Dia menegaskan semua kader harus mengamankan amanah partai dan bersikap tegak lurus terhadap keputusan partai. \"Tidak ada main dua kaki. Semua harus tegak lurus perintah DPP. Itulah resiko berpartai,  berorganisasi bahwa kader maupun pengurus harus menyerahkan sebagaian kemerdekaan berfikirnya,  sikap,  dan keputusannya kepada partai. Itulah yang namanya partai kader atau partai pelopor. Ada caranya dan ada waktunya agar banteng pulang kandang, \" tandasnya. Namun,  ketika saat ditanya bagaimana jika ada kader atau pengurus yang malah membelot mendukung M.Nasir di Pesawaran atau Tulus Purnomo di Bandarlampung,  dia tidak memberikan jawaban yang tegas. \"Perlu ngopi ini sambil ngobrol, \" selorohnya. Sementara,  Sekretaris DPD I Partai Golkar Lampung Ismet Roni menegaskan kepada kader maupun pengurus DPD II Partai Golkar Lampung Timur agar tetap mengacu pada putusan partai untuk memenangkan Dawam Azwar. \"Saya kira sudah pasti setiap kader harus tunduk dan patuh terhadap keputusan DPP tentang penetapan calon. Dan wajib bagi kader untuk bekerja memenangkan calon yang sudah di tetapkan. Sebab ada punsihment yang semua sudah tertera di aturan partai,\" kata dia. (abd/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: