Iklan Bos Aca Header Detail

Lamteng Dapat Kuota Embrio Sapi Belgian Blue

Lamteng Dapat Kuota Embrio Sapi Belgian Blue

RADARLAMPUNG.CO.ID - Dalam pengembangan sapi belgian blue, Lampung Tengah mendapatkan kuota 6.000 dari usulan 9.000. Jumlah ini bukan dalam bentuk indukan sapi, tapi embrio atau istilahnya sperma sapi yang nantinya disuntikkan ke sapi indukan. Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Lamteng Laksono Ramdan menyatakan stereo microscope sapi belgian blue sudah diterima. \"Sudah kita terima 6.000 dari usulan 9.000. Masih dalam proses penyuntikan. Namun, saya belum tahu perkembangannya. Saya kan baru dua minggu,\" katanya. Peruntukannya, kata Laksono, untuk sapi di enam kecamatan dari 28 kecamatan di Lamteng. \"Nggak berubah untuk enam kecamatan. Tujuannya memperbaiki mutu genetik yang disilangkan dengan sapi lokal,\" ungkapnya. Sebelumnya diberitakan, Dewan Pakar Direktorat Jenderal Peternakan dari Kementerian Pertanian (Kementan) Prof. Bambang beserta jajaran berkunjung ke Lampung Tengah, Jumat (21/5). Bupati Lamteng Musa Ahmad memaparkan program pembanguan di Bumi Jurai Siwo. Prof. Bambang menyatakan kunjungan ini dalam rangka pengembangan pembibitan sapi belgian blue di Lamteng. \"Kita akan mengembangkan sapi belgian blue di Lamteng. Tahap awal pengembangan ini dilakukan di 10 kecamatan dari 28 kecamatan Lamteng. Pengembangan sapi belgian blue ini gunanya untuk memperbaiki mutu genetik yang disilangkan dengan sapi lokal,\" katanya di Nuwo Balak. Sedangkan Bupati Lamteng Musa Ahmad menyatakan pembangunan di bidang pertanian, peternakan, dan perkebunan selain infrastruktur di Lamteng akan ditingkatkan. \"Selain ingin meningkatkan di bidang pembangunan infrastruktur, kita juga akan meningkatkan pembangunan di bidang pertanian, peternakan, dan perkebunan di Lamteng,\" katanya dalam sambutan di Nuwo Balak. Terkait pengembangan sapi belgian blue di Lamteng, Musa Ahmad menyambut baik. \"Pengembangan sapi belgian kita sambut baik. Tentunya kita berharap pengembangan sapi belgian blue di Lamteng ini dapat menjadi pilot project di Indonesia. Bahkan menjadi rujukan atau referensi untuk kabupaten/kota lain di seluruh indonesia,\" ungkapnya. Selain Dewan Pakar Dirjen Peternakan dari Kementan, hadir juga dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung yang diwakili Ir. Nanik dan drh. Anwar Bahri. (sya/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: