Bahas Status Kepemilikan Meteorit

Bahas Status Kepemilikan Meteorit

RADARLAMPUNG.CO.ID - Hingga kini belum ada yang menawar bongkahan batu seberat 2,2 kilogram yang diduga benda langit dan dipastikan Itera sebagai meteorit. Kepala Dusun V Mulyodadi, Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur Edi Kurniawan mengatakan, pihak Itera masih meneliti kandungan batu. \"Kalau mau lelang berapa, saya juga nggak bisa ngomong. Belum ada omongan. Tapi kalau yang punya rumah ketimpa batu itu bilang, kalau ada yang mau beli, jual aja,\" kata Edi Kurniawan. Terkait status kepemilikan batu, Edi juga bingung. \"Inilah. Makanya nanti malam, saya akan kumpulkan warga membicarakan masalah tersebut. Sebab, ada sekitar sepuluhan warga yang menemukan batu ini ketika melakukan pencarian saat batu jatuh. Biar nggak ribut, kalau dijual dan ada yang mau membeli, pembagiannya seperti apa. Supaya tidak ribut nantinya,\" ujarnya. Ditanya apakah ada yang memanfaatkan batu itu untuk hal lain atau diminum, Edi menyatakan kalau air rendaman batu diminum sudah diingatkan pihak Itera tidak boleh. \"Nggak boleh kalau air rendaman batu diminum. Itu sudah dipesankan pihak Itera. Tapi sebelum diminta pihak kepolisian, (batu) disimpan dan jangan jadi tontonan untuk menghindari Covid-19. Ada warga yang minta direndam dalam air. Airnya diambil warga. Katanya buat dioles-oles saja. Ya, itu mah mistis saja,\" ungkapnya. Sebelumnya diberitakan, warga Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, heboh. Sebongkah batu seberat 2,2 kilogram yang diduga benda langit atau meteor jatuh menimpa genting bagian luar kediaman Muhtajab (60) dan Mujilah (60), warga Dusun V Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur. Fenomena alam yang sebelumnya diiringi dentuman keras dan petir terjadi Kamis (28/1) sekitar pukul 22.30 WIB. \"Peristiwanya terjadi semalam sekitar pukul 22.30 WIB. Kami mendengar suara dentuman dan mencari titik suara. Ternyata sebongkah batu menghantam rumah bagi luar milik warga. Batu itu diduga meteor jatuh. Saat ditemukan kondisi batu masih panas,\" kata Suyanto, salah satu warga sekitar. (sya/ais)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: