Bahasa Lampung Terancam Punah, Ini Sebabnya
radarlampung.co.id- Keberadaan Bahasa Lampung di Provinsi Lampung masuk dalam kategori terancam punah. Artinya terancam punah, lantaran belum ada regenerasi bahasa Lampung kepada generasi-generasi penerus. Kepala Kantor Bahasa Lampung Yanti Riswara mengatakan, berdasarkan penuturan salah seorang ahli bahasa dari Jawa Barat, Bahasa Lampung diprediksikan sudah dalam kategori terancam punah. Meskipun jumlah penutur aktif masih cukup banyak. \"Artinya terancam punah, penutur aktifnya masih ada, masih digunakan, tetapi generasi mudanya yang tidak lagi menggunakan bahasa Lampung. Mungkin mereka masih paham, tetapi tidak menggunakannya secara aktif,\" katanya usai, koordinasi pemantauan, supervisi, dan koordinasi pelaksanaan konservasi dan revitalisasi bahasa dan sastra di Provinsi Lampung, Jumat (20/9). Dikatakannya, banyak faktor penyebab belum adanya regenerasi bahasa Lampung kepada generasi muda, salah satunya pengaruh dari lingkungan, dan pergaulan sehari-hari. Sehingga perlu adanya konservasi dan revitalisasi yang dilakukan agar Bahasa Lampung tetap eksis. \"Yang paling utama, saat di rumah orang tua tidak memaksa anak untuk berbahasa Lampung secara aktif. Misalkan orang tua berbicara bahasa Lampung, anaknya menjawab memakai Bahasa Indonesia, dan orang tuanya masih melayani, artinya tidak ditekan untuk berbahasa Lampung secara aktif. Kondisi sekarang ini mereka masih paham tetapi tidak menggunakan lagi secara aktif. Nah, saat orang tuanya yang berbahasa Lampung aktif sudah tidak ada, tentu si anak tidak lagi menggunakan secara aktif. Di situlah transformasi Bahasa Lampung akan terputus,\" jelasnya. Penulis asal Lampung Udo Z Karzi menuturkan, kondisi bahasa Lampung saat ini memang berat. Namun bagaimana caranya sebagai generasi penerus untuk bisa mempertahankan keberadaan Bahasa Lampung. Terlebih, jumlah penutur hanya sekitar 20 persen. \"Memang berat, tapi memang harus sangat sabar supaya bahasa dan sastra lampung ini bisa berkembang dan bertahan. Ini memang sangat kompleks, dari komposisi penduduk, jumlah penutur hanya sekitar 20 persen. Dengan kondisi seperti itu, bahasa Lampung akan susah berkembang secara luas terutama di perkotaan. Tetapi memang masih ada beberapa daerah memamg masih bisa terjaga bahasa Lampungnya,\" ucapnya. (rur/wdi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: