Bangga! Dosen Tetap Fak.Kedokteran Unmal, Jadi Orang Indonesia Pertama Terpilih sebagai Direktur IAMRA
RADARLAMPUNG.CO.ID - Universitas Malahayati (Unmal), Bandarlampung, berbangga. Pasalnya, Dosen Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati (Fak.Kedokteran Unmal), Prof. Dr. Taruna Ikrar Jadi Orang Indonesia Pertama yang Terpilih sebagai Direktur International Association of Medical Regulatory Authorities (IAMRA) atau Direktur Konsil Dokter Sedunia. Dalam acara IAMRA Members General Assembly 2021, atau Sidang Umum Anggota IAMRA 2021 yang digelar secara virtual pada Selasa (26/10) kemarin, Prof.Taruna Ikrar terpilih secara aklamasi menjadi Director of Members-at-Large: IAMRA untuk periode 2021-2024. Acara tersebut dihadiri oleh utusan resmi Konsil Kedokteran seluruh dunia atau anggota IAMRA. Adapun jumlah anggota IAMRA yakni sekitar 200 lebih institusi resmi pemerintahan seluruh dunia. Menanggapi hal tersebut, Rektor UNMAL, Dr.dr.Achmad Farich,MM didampingi Kepala Humas Unmal, Tarmizi bersyukur atas raihan Dosen tetap Fak.Kedokteran Unmal), Prof. Dr. Taruna Ikrar Jadi Orang Indonesia Pertama yang Terpilih sebagai Direktur IAMRA atau Direktur Konsil Dokter Sedunia. Ini membuktikan kepada masyarakat, bahwa Civitas Akademika baik itu mahasiswa/i dan Dosen Unmal berprestasi tidak hanya di tingkat nasional. namun juga prestasi civitas akademisi tingkat Dunia. \"Kami akan Menjadikan Unmal menjadi Universitas yang unggul, terpercaya dan mandiri. Serta berstandar mutu Internasional dibidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan IPTEK, budaya yang berkualitas dan Religius,\" Ungkap Dr.dr.Achmad Farich,MM kepada Radar Lampung, Sabtu (30/10) pagi. Sementara, Dekan Fak.Kedokteran Unmal, dr.Toni Prasetyo Sp, PD FINASIM mengatakan, terpilihnya Prof.Taruna Ikrar Jadi Orang Indonesia Pertama yang Terpilih sebagai Direktur IAMRA, merupakan salah bentuk misi Fak.Unmal untuk mewujudkan visinya. \"Visi Fak.Kedokteran Unmal kan menjadikan Fakultas Kedokteran yang unggul, berwawasan internasional dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan yang beretika religius dengan berbasis komunitas pada tahun 2027 mendatang. Mudah-mudahan visi ini akan terwujud,\" Pungkasnya. (gie/yud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: