Bank Mega Syariah dan NU Care Lazisnu Salurkan Nasi Kotak untuk Masyarakat

Bank Mega Syariah dan NU Care Lazisnu Salurkan Nasi Kotak untuk Masyarakat

radarlampung.co.id - Bank Mega Syariah bersama NU Care Lazisnu Lampung, melalui Radar Lampung membagikan bantuan berupa nasi kotak kepada masyarakat terdampak Covid-19, Senin (18/5). Ini merupakan bagian dari kegiatan Mega Syariah yang Berbagikan 100 Ribu Makanan Untuk Negeri.

Branch Manager Bank Mega Syariah KC Lampung, Putri Rosmala Dewi mengatakan, kegiatan ini telah dilakukan sejak Minggu (15/5). “Kegiatan ini dilaksanakan selama lima hari, mulai tanggal 15-20 Mei 2020, dan ini merupakan hari ke empat pelaksanaan kegiatan,“ katanya, Senin (18/5).

Dia melanjutkan, kegiatan ini merupakan program pusat, dimana total lebih dari 104.700 paket makanan yang dibeli dari pedagang UMKM di 40 kota seluruh Indonesia. “Lampung sendiri mendapatkan kuota sebanyak 3000 nasi kotak, dan per hari kita membagikan sekitar 500 nasi kotak ke masyarakat,“ katanya.

Lebih jauh dia mengatakan, kali ini Bank Mega Syariah menyalurkan sebanyak 200 nasi kotak ke Radar Lampung yang kemudian akan dibagikan kembali pada masyarakat terdampak Covid-19. Sedangkan 300 kotak lainnya dibagikan di titik-titik pilihan Bank Mega Syariah dan NU Care Laziznu Lampung.

“Untuk hari ini yang disalurkan 300 kotak dari Bank Mega Syariah kemudian ada tambahan dari pihak NU Care Lazisnu sebanyak 200 kotak sehingga total ada sebanyak 500 nasi kotak yang diberikan,“ tambahnya.

Adapun nasi kotak ini dibagikan ke 6 kecamatan di wilayah Bandarlampung, Lampung Selatan, Pringsewu dan Pesawaran. “Karena mengingat cabang Bank Mega Syariah sendiri saat ini baru ada di sekitar wilayah Bandarlampung,“ tandasnya.

Sementara itu, Direktur Radar Lampung, Taswin Hasbulloh yang menerima langsung penyaluran bantuan tersebut mengucapkan terima kasih atas kepedulian Bank Mega Syariah untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19.

“Di sini kami menjadi mediator untuk membagikan kembali bantuan kepada para pengecer koran di Bandarlampung dan masyarakat disekitar Terminal Rajabasa yang tidak bisa berjualan lagi karena daya beli masyarakat saat ini lemah,“ pungkasnya. (Ega/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: