Bantah Tutup Jalan Menuju Rumah Tetangga

Bantah Tutup Jalan Menuju Rumah Tetangga

radarlampung.co.id – Tidak terima disangkutpautkan dengan kematian Muhamad Rifai (58), warga Jalan Sejahtera, Sumberrejo, Kemiling, Bandarlampung, Sumiyati akhirnya memberikan klarifikasi. Wanita 52 tahun ini membantah pihaknya menutup akses jalan menuju rumah sang tetangga yang ditemukan tewas, Senin (1/4). ”Kami keberatan (disebut menutup jalan). Sebab pada kenyataannya, kita memberikan jalan sesuai apa yang ada di surat perjanjian, sebelum (Muhammad Rifai) meninggal. Yakni memberikan jalan untuk satu orang,\" kata Sumiyati ditemui dikediamannya, Rabu (3/4). Menurut dia, jika memang pihaknya menutup akses jalan, maka tidak mungkin jenazah Muhammad Rifai bisa dikeluarkan dari rumah. ”Motor bisa masuk. Orang jalan tiap hari bisa. Untuk tembok beton, tidak ada. Kita hanya punya tembok batu bata biasa,” ungkapnya. Dilanjutkan, dalam surat perjanjian tersebut, sebelumnya memang ada akses jalan. Namun Sumiyti mengaku pihaknya ditantang untuk menutup jalan tersebut. Ia juga menyatakan tidak ada permintaan tetangga membeli jalan itu. ”Mereka nggak pernah bilang mau beli akses jalan itu. Nggak pernah ada. Mereka justru menawarkan membeli rumah tersebut. Jadi bukan kami saja yang keberatan. Tetangga lain juga. Sebab mereka (keluarga Muhammad Rifai, Red) mintanya dibukain akses jalan untuk satu orang. Bukan buat banyak,\" tegasnya. Sementara berdasar pantauan Radarlampung.co.id, jalan setapak yang berjarak kurang dari 10 meter dari depan rumah Muhammad Rifai itu terlihat sepi. Meski ada tembok  dari batu bata menyerupai pintu dengan lebar sekitar 75 cm, jalan itu masih bisa dilalui. Jalur tersebut menjadi satu-satunya akses  Muhammad Rifai dan keluarga. Diketahui, Muhammad Rifai ditemukan sudah tidak bernyawa, Senin (1/4). Tubuhnya membengkak. Diperkirakan sudah meninggal lebih dari satu hari. Menurut Vita (28), anak Muhammad Rifai, ayahnya tinggal sendiri di rumah tersebut. Sementara Rohimah, ibunya ikut bersamanya. Ini terjadi sejak akses menuju rumahnya tertutup tembok beton. Diduga, ini menjadi penyebab Muhammad Rifai depresi. ”Ibu kan, tinggal di rumah saya. Hari ini sekitar jam 10.00 WIB, dia pulang dan lihat ayah tergeletak,” kata Vita ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah dr Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM). (mel/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: