Lima Jemaah Lampung Masih Tinggal dan Mendapat Perawatan di Arab Saudi

Lima Jemaah Lampung Masih Tinggal dan Mendapat Perawatan di Arab Saudi

RADARLAMPUNG.CO.ID - Seluruh Jemaah haji asal Lampung sejatinya sesuai jadwal telah kembali dengan ditandai datangnya kloter 64 yang merupakan kloter terakhir asal Lampung Minggu (15/9) pukul 07.23 WIB di Asrama Haji Rajabasa, Bandarlampung. Namun, Kementerian Agama (Kemenag) Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung mencatat masih ada lima jemaah yang tinggal baik di Mekkah maupun Madinah. Kelimanya ialah Selamet Riyanto bin Ngatimo kloter 21 asal Lampung Timur, Dewi Kurnia Astuti kloter 22 asal Lampung Selatan, Ngadino Subari Kromo kloter 50 asal Lampung Tengah, Jumadi Mesran kloter 42 asal Lampung Timur, dan Mujiatun Mujiran Mukiyo kloter 54 asal Lampung Timur. Hal ini dibenarkan Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kanwil Lampung Seraden Nihan. ”Jamaah haji kloter 64 yang merupakan kloter jamaah haji Provinsi Lampung yang terahir telah tiba di asrama haji tepat Pukul 07.23 WIB. Tapi masih ada 5 jamaah haji Lampung yang masih dirawat di Arab Saudi, Makkah dan di Madinah,” sebut Seraden Minggu (15/9) melaui pesan Whatsappnya. Menurut Seraden, untuk Selamat Riyanto, Dewi Kurnia Astuti, dan Ngadino Subari Kromo, ketiganya di rawat Rumah Sakit An Noor dan Rumah Sakit Hera, Makkah. Sedangkan Jumadi dan Mujiatun Mujiran Mukiyo di rawat Rumah Sakit King Abdul Azis dan Rumah Sakit Anshor, Madinah. Seraden mengatakan nantinya kepulangan mereka tetap akan didampingi petugas setelah dinyatakan sehat. Ditambahkan Humas Kemenag Kanwil Lampung Istutiningsih menambahkan saat ini semua jamaah telah kembali ke tanah air dari Lampung sebanyak 7.370 jamah haji. Sebanyak 16 orang meninggal dunia. ”Rinciannya 15 orang meninggal di Arab Saudi dan satu orang meninggal dalam pesawat perjalanan penerbangan dari Madinah menuju Soekarno Hatta,” tambahnya. Soal kepulangan Jemaah yang masih berada di Makkah maupun Madinah, Tuti mengatakan tetap akan dipulangkan dalam kondisi sehat. ”Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama yang akan mengatur jadwal kepulangannya. Kalau sduah tidak ada kloter akan diterbangkan regular,” tandasnya. (rma/sur) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: