Bantuan Banpres Diduga Dipungli, Kakam Nyatakan Sudah Ada Kesepakatan
RADARLAMPUNG.CO.ID - Sejumlah perwakilan warga Kampung Karangjawa, Kecamatan Anakratu Aji, telah melaporkan dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum aparatur kampung ke Polres Lampung Tengah, 12 Oktober 2020. Senin (26/10), perwakilan warga kembali mendatangi Polres Lamteng terkait tindak lanjut laporan dugaan pungli Bantuan Presiden Produktif untuk Usah Mikro (BPUM) dari Kementerian Koperasi dan UMKM RI. Erwanto, salah satu perwakilan warga Kampung Karangjawa menjelaskan, besaran pungli yang dilakukan aparatur kampung bervariasi. \"Bervariasi potongannya. Ada yang Rp400.000, Rp1.000.000, hingga Rp1.400.000. Warga yang mendapatkan bantuan Rp2.400.000 ini sebanyak 33 orang. Jika tak diberikan diancam tak akan diberikan bantuan lagi ke depannya,\" katanya kepada media. Menanggapi hal ini, Kasatreskrim Polres Lamteng AKP Yuda Wiranegara menyatakan laporan ini akan ditindaklanjuti. \"Kita juga meminta pelapor jika nanti dipanggil untuk dimintai keterangan harus hadir. Harus kooperatif. Jangan malah pelapornya tidak hadir. Kita sering menerima laporan seperti ini. Tapi saat diproses, pelapor atau saksi tidak kooperatif dalam memberikan kesaksian,\" katanya. Yuda mengatakan, semestinya terkait hal seperti ini dikoordinasikan dahulu dengan Inspektorat. Sesuai kesepakatan tiga menteri. Sementara Kepala Kampung Karangjawa Edy Harmoko menyatakan hal itu sudah disepakati sebelumnya untuk membantu warga yang tidak mendapatkan bantuan. \"Itu untuk dialihkan kepada warga yang tak menerima bantuan. Jadi bahasanya bukan potongan, tapi pengalihan. Itu juga tidak semuanya. Kita khususkan warga yang sudah menerima bantuan dobel, seperti PKH dan BLT. Bukan hanya Kampung Karangjawa, tapi hampir merata,\" ujarnya via telepon. Usulan awal penerima bantuan Banpres, kata Edy, sebanyak 58 warga. Tapi setelah diverifikasi yang dapat hanya 33 warga. \"Nah, disepakati bagi yang tidak menerima dan telah diusulkan dibantu dari 33 warga yang menerima. Ada 13 warga yang menerima bantuan dobel. Tapi yang baru membantu hanya 11 orang. Makanya, saya menyesalkan kalau hal ini ada yang meributkan,\" ungkapnya. (sya/sur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: