Logistik Jadi Kendala Penggiringan Gajah
RADARLAMPUNG.CO.ID - Tim gabungan terus berupaya menggiring kawanan gajah yang meneror warga di Kecamatan Bandarnegeri Suoh (BNS), Lampung Barat selama 10 hari terakhir. Kepala TNBBS Resort Suoh Sulki mengungkapkan, penggiringan kawanan gajah tersebut dilakukan pada siang hari. Posisi terakhir, kelompok hewan berbelalai yang berjumlah 12 ekor tersebut berada di Gunung Loreng atau sekitar satu kilometer dari pemukiman penduduk. \"Hari ini kami melakukan penggiringan kawanan gajah tersebut. Saat ini berada di sekitar Gunung Loreng. Kami terus berupaya agar kawanan gajah bisa lebih masuk ke hutan taman nasional,\" kata Sulki. Sulki mengungkapkan, berdasar pantauan, tiga dari 12 ekor gajah tersebut terindikasi sedang hamil. Karena itu penggiringan dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Selain itu, kendala dalam proses penggiringan yakni logistik berupa petasan atau mercon yang efektif digunakan. \"Belum lagi lokasi gajah yang berada di daerah terjal, sehingga perlu kehati-hatian. Khususnya terkait keselamatan petugas yang melakukan penggiringan,\" tegasnya. Pihaknya juga terus mewanti-wanti masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pada titik-titik yang berpotensi menjadi jalur perlintasan gajah. \"Kami juga membentuk beberapa tim, untuk melakukan blokade, seperti daerah Way Tuwing agar kawanan gajah bisa mengarah ke hutan rimba,\" ujarnya. Terkait penyebab turunnya kawanan gajah ke pemukiman penduduk, Sulki mengatakan bukan disebabkan karena tidak adanya makanan di TNBBS. Namun tanaman padi milik petani di BNS saat ini sedang berbunga yang menjadi salah incaran dari kawanan gajah. \"Gajah itu dari jarak dua kilometer saja penciumannya sangat kuat. Jadi kemungkinan besar itu karena tanaman padi petani di BNS sedang berbunga dan mereka mengincar. Bukan karena makanan di atas (TNBBS, Red) tidak ada. Kalau bahan makanan banyak,\" tegasnya. Sementara Camat BNS Wahyudi Heru Iskandar mengungkapkan, kawanan gajah tersebut masih berpotensi untuk kembali mendekati permukiman saat malam hari. Karena itu petugas dan masyarakat melakukan blokade. (nop/ais)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: