Logo dan Jargon BKKBN Bakal Berubah

Logo dan Jargon BKKBN Bakal Berubah

radarlampung.co.id - Untuk merelevankan kembali pengetahuan kaum millenial dan zillenial, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan rebranding logo, tagline, dan jingle.

Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp.Og.K mengatakan, rebranding itu dilakukan karena berdasarkan hasil studi formatif menunjukan bahwa kaum millenial dan zillenial tidak lagi familiar dengan BKKBN.

\"Kaum ini tidak mengenal BKKBN, baik logo dan jargon yang ada, mereka tidak nyambung atau tidak terhubung dengan anak-anak sekarang yang lahir setelah 90-an. Sehingga, mereka butuh logo, lagu dan tagline yang baru,\" katanya saat mengisi materi pada kegiatan Rosade Lampung 2020 3rd Regional Obgyn Sumbagsel Update, di Hotel Novotel, Jumat (14/2).

Pada kegiatan ini Kepala BKKBN, memberikan kuliah utama yang berjudul Strategi Penurunan AKI dan AKB melalui Program Banggakencana dalam upaya mencapai SDG’s 2030.

Menurut Hasto, Rebranding dilakukan untuk menyesuaikan zaman agar kekinian. Sebab, dari masa ke masa tantangan semakin berbeda. Saat ini, pilihan media lebih beragam dan dekat dengan keseharian Millenial dan Zillenial, yang menjadi khalayak utama BKKBN.

\"Generasi Millenial dan Zillenial ini adalah generasi sangat aktif, pilihan aktifitasnya beragam, mengandalkan internet dan gadget smartphone sebagai saluran interaksi dan aktualisasinya. Makanya, kami ikut menyesuaikan zaman,\" ujarnya.

Dia menjelaskan, proses rebranding BKKBN, diawali dengan studi formatif yang melibatkan publik untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap BKKBN dan tema-tema terkait program BKKBN.

Studi formatif, dilakukan pada tingkat nasional (Jakarta) dan di 3 provinsi terpilih (Sumatera Utara, Jawa Timur dan Maluku). Hasil studi formatif menyebutkan bahwa persepsi masyarakat terhadap program Keluarga Berencana sangat lekat dengan perencanaan keluarga dan kontrasepsi.

\"Bahkan sebagian besar masyarakat masih hafal dengan slogan Dua Anak Cukup. Hal ini terutama dikesankan oleh generasi pra-millenials, yang umumnya tumbuh pada masa kampanye KB,\" kenangnya.

Namun di saat yang sama, masyarakat usia millenials muda dan generasi z (zillenials) tidak begitu mengenal BKKBN. Padahal, jumlah kelompok tersebut merupakan komposisi terbesar di Indonesia saat ini, dan mereka adalah sasaran dari program- program BKKBN.

\"Kami memutuskan untuk melibatkan publik sejak awal dalam proses rebranding ini, dengan cara menggelar kompetisi logo, tagline, dan jingle. Kompetisi digelar dari 30 Oktober 2019 hingga 23 November 2019, dengan jumlah masyarakat yang mengirimkan karya sebanyak 5.196 orang, dan lebih dari 60.000 orang mengunjungi website rebranding BKKBN,\" pungkasnya.(apr/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: