Lubang Jalan Ryacudu Mulai Ditutup, Target Kamis Diaspal
radarlampung.co.id - Perbaikan jalan Ryacudu, Sukarame, Bandarlampung sudah dimulai, Senin (22/7). Hal ini tergambar dari beberapa titik lokasi jalan berlubang yang telah ditutup dengan pasir dan batu dan diratakan menggunakan alat berat yang memang sudah berada dilokasi.
Penangungjawab Lapangan PT Mayang Sari Prima Danang Hendrayana mengatakan, pihaknya telah memulai perbaikan jalan sepanjang 3.315 meter tersebut. Langkah pertama setelah selesai tandatangan kontrak, timnya langsung melakukan penanganan dengan menutup jalan berlubang Base A menggunakan pasir batu, serta ada beberapa komposisi lainnya.
\"Iya sudah mulai, beberapa titik sudah mulai dengan menutup jalan berlubang dengan Base A. Penutupan kedalaman jalan berlubang dilakukan beragam, kalau di kontrak 15 sentimeter ya tapi tergantung kondisi di lapangan ada yang hingga 20 sentimeter,\" ungkap Danang.
Hingga beberapa hari ke depan, sambung Danang, pihaknya masih memfokuskan perbaikan dengan menutup lubang. Ini juga dilakukan untuk memperlancar lalu lintas.
Jika tidak ada halangan dan prosesnya juga bisa dilakukan cepat, Kamis (25/7) jalan yang berlubang sudah bisa ditutup dengan aspal. \"Nah fokus kami sekarang sedang perbaikan jalan dengan Base A tadi. Nah kalau sudah akan dilakukan aspal pada Kamis ini dengan jenis Asphalt Concrete-Binder Course atau AC-BC kira-kira setebal 5 sentimeter,\" ujarnya.
Sementara untuk perbaikan jalan dengan rigit beton, Danang mengatakan saat ini belum dimulai. Dia menyebut, hasil pre contract meeting (PCM) yang telah dilakukan bersama Dinas PUPR Provinsi Lampung terdapat perubahan lokasi perbaikan dengan rigit beton.
Sebelumnya Plt. Kadis PUPR Mulyadi Irsan menyatakan rencana perbaikan dengan rigit beton di sisi kanan dan kiri jalan masing-masing 500 meter yang dimulai dari perempatan jalan Ryacudu dengan Polsek Sukarame.
\"Iya setelah PCM ada perubahan posisinya lokasi perbaikan dengan rigit beton. Saat ini lokasi yang sudah disetujui perbaikan jalan mulai dari STA (stasion/lokasi) 600 meter sampai 1600 meter dari titik nolnya yang berada di bawah Flyover Way Halim,\" lanjut Danang.
Keputusan ini diambil setelah beberapa kajian lokasi. STA 600-1600 dinilai menjadi lokasi terparah. Dengan kondisi jalan berlubang hingga bergelombang. “Di titik ini lokasi terparah, jalannya juga bergelombang dan berlubang,\" tambahnya.
Sementara pengerjaan rigit beton juga diakui Danang belum dapat dimulai saat ini. Pihaknya masih dalam pemesanan besi untuk rangkaian rigit betonnya. Bahkan beberapa besi harus melalui pemesanan pembuatan terlebih dahulu.
\"Rigit beton belum mulai, ya kalau bahan betonnya gampang tinggal beli pakai molen bisa. Tapi sekarang yang lama pemotongan besi, saat ini kami baru tahapan order besi. Karena yang potongan pendek itu pakai besi 32, itu harus dipesan dahulu. Kalau besi 10 ada di pasaran. Yang lama untuk rigit beton ya pemotongan dan perakitan besinya. Bila sudah dirakit, langsung di cor,” tandasnya. (rma/kyd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: