Bawa Ganja dari Sumut, Empat Pelaku Diamankan
RADARLAMPUNG.CO.ID - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung meringkus empat pelaku kurir ganja. Barang bukti seberat 206.330 gram diamankan. Keempatnya yakni: Rio Marulitua Panjaitan (35) dan Amada Hasian Harahap (25) --warga Sumatera Utara. Dua pelaku lainnya: Rudy Arianto (23) dan Gilang Indrawan (21) --warga Lampung. Awalnya, BNNP Lampung mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada seseorang yang mencurigakan. Sedang menunggu di sebuah Rumah Makan Perkut. Di Jalan Lintas Sumatera KM 37, Desa Masgar, Tegineneng, Pesawaran. \"Kejadian itu pada 18 Agustus 2020 lalu. Sekitar pukul 05.00 WIB,\" kata Kepala BNNP Lampung I Wayan Sukawinaya, Senin (24/8). Seketika, BNNP langsung melakukan penyidikan dan pemeriksaan. Lalu melihat ada mobil minibus nopol BM 1856 DG masuk ke rumah makan tersebut. \"Melihat mobil itu telah parkir, petugas langsung bergerak dan meringkus keempat pelaku,\" jelasnya. Dari situ petugas pun menggeledah mobil. Ditemukan ada 8 kardus besar berisi ganja. Satu kardus diisi 26 paket ganja. Diakui oleh dua pelaku: Rio Marulitua Panjaitan (35) dan Amada Hasian Harahap (25), barang itu mereka bawa dari Sumatera Utara. Sesaat akan ditangkap keempat pelaku coba untuk melarikan diri. Dengan terpaksa petugas pun melakukan tindakan tegas. \"Keempat pelaku mengaku barang itu sebagian akan disebarkan di Lampung. Sisanya didistribusikan ke tempat lain,\" ucapnya. Sebenarnya, sambungnya, Lampung merupakan tempat penyimpanan sementara. \"Artinya sebagai gudangnya,\" jelasnya. Ditanya apakah keempatnya merupakan jaringan pelaku pembawa ganja menggunakan mobil pisang yang ditangkap di Bekasi, Jenderal bintang satu ini tak serta merta menampik. \"Sepertinya ada. Ini masih kita kembangkan,\" katanya. \"Termasuk pimpinannya apakah sama. Pun masih dikembangkan,\" lanjut dia. Dari penangkapan keempat pelaku, BNNP masih mencari dua orang DPO. \"Kita cari ini satu penerima dan yang pemilik barang,\" ungkapnya. Disinggung lagi apakah keempat pelaku ini jaringan Tegineneng --melihat banyaknya kasus yang ditemukan di sana, dirinya tak memungkirinya. \"Ya, untuk sementara diduga masih satu jaringan,\" pungkasnya. (ang/sur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: