Iklan Bos Aca Header Detail

Mahasiswa Duduki Ruang Sidang DPRD

Mahasiswa Duduki Ruang Sidang DPRD

RADARLAMPUNG.CO.ID - Elemen mahasiswa yang tergabung dalam aliansi masyarakat Kabupaten Lampung Utara (Lampura), bergerak menduduki kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Kamis (14/4). Sebelum menduduki ruang sidang, mereka melakukan aksi turun kejalan. Mulai dari Kantor Bupati Lampura, Tugu Payan Mas dan berakhir di Kantor DPRD dengan berjalan kaki. Selanjutnya, berakhir di kantor dewan, setelah melakukan orasi dan sempat dihalangi aparat keamanan dalam hal ini Sat-Pol PP, TNI/Polri. \"Hari ini bersama -sama dengan seluruh elemen mahasiswa kita menduduki kantor wakil rakyat yang terhormat, karena tak ada (anggota dewan) satu pun disini,\" kata koordinator aksi, M Fajar Santoso dalam mimbar sidang tanpa dihadiri satu pun anggota dewan disana. Mereka (mahasiswa), duduk di kursi dewan yang terletak paling bawah biasa digunakan saat paripurna bak anggota dewan sesungguhnya. Begitupun dengan kursi diatas, biasa digunakan tamu undangan semua penuh dengan mahasiswa menyuarakan suara rakyat hari itu. Hanya kursi para pimpinan tak diduduki mereka, tampak kosong. Empat point tuntutan mereka, yakni menolak kenaikkan harga BBM yang tak prorakyat, menolak kenaikkan PPN 11%, menolak kenaikkan harga minyak goreng dan stabilkan harga kebutuhan pokok; dan terakhir tindak tegas oknum atau pecat oknum pencetus penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. \"Ini untuk menyikapi permasalahan isu nasional yang terjadi saat ini, yang mempersulit keberlangsungan hidup masyarakat khususnya menengah kebawah,\" kata dia. Seperti, kata dia, masalah penambahan masa jabatan presiden, kenaikkan BBM, sampai dengan kelangkaan minyak goreng. Yang berimbas kepada ketidak stabilan ekonomi disaat pendemi, hingga makin mempersulit dan menghimpit rakyat kecil. \"Maka berembuklah kami dalam aliansi masyarakat Lampura bergerak, melakukan kajian dan mengajukan beberapa tuntutan ke DPR untuk dapat direalisasikan dalam beberapa point. Untuk dapat disampaikan kepada dewan perwakilan rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) sebagai perwakilan,\" timpal orator lainnya, Crisna Aziz. Disisi lain, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Lampura menyebut kejadian itu bukan mahasiswa menduduki kantor DPRD. Melainkan mereka hanya ingin merasakan susana dalam ruangan, dan ketidak hadiran dewan bersama perangkatnya diklaim menjalan tugas pasca paripurna LKPJ Bupati. \"Mereka bukan menduduki dewan, tapi mau merasakan didalam ruangan sidang seperti apa. Seperti dingin karena ber ac dan kenyamanan lainnya,\" ujar Kasubag Humas Protokol DPRD Lampura, Aksa. Sementara, unsur pimpinan dewan beserta anggota dan perangkat sekretariatan seperti sekwan tidak berada ditempat karena mengurus LKPJ di Provinsi. Mereka berjanji akan menerima perwakilan pada awal pekan depan. \"Ini kami juga telah berkoordinasi dengan mereka (dewan), Senin mereka ada dan akan menerima perwakilan rekan -rekan mahasiswa sekalian,\" pungkasnya. Tampak dalam aksi dorong - dorongan di jalan masuk ruang sidang DPRD Lampura, ikut kaum Ibu - ibu dalam menyemangati perjuangan mahasiswa disana. Mereka tampak tak mau tinggal diam, hingga bergabung dengan elemen masyarakat penyambung suara rakyat itu menyalurkan aksinya melalui aksi turun ke jalan di sana. (ozy/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: