Iklan Bos Aca Header Detail

Belum Dua Bulan, Tercatat 82 Kasus DBD di Tanggamus

Belum Dua Bulan, Tercatat 82 Kasus DBD di Tanggamus

RADARLAMPUNG.CO.ID - Hingga 15 Februari, tercatat 82 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Tanggamus. Pasien tersebar di sejumlah kecamatan. Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tanggamus Marhen mengatakan, di Puskesmas Kotaagung tercatat 21 kasus. Kemudian Puskesmas Gisting 15 kasus, Puskesmas Sumberejo delapan kasus; Puskesmas Negarabatin, Kecamatan Kotagagung Barat dan Puskesmas Bulok Sukamara, Kecamatan Bulok masing-masing enam kasus. Selanjutnya Puskesmas Kedaloman, Kecamatan Gunungalip; Puskesmas Sudimoro, Kecamatan Semaka dan Puskesmas Wonosobo masing-masing lima kasus. Lalu Puskesmas Rantau Tijang, Kecamatan Pugung tiga kasus; Puskesmas Sanggi, Kecamatan Bandarnegeri Semuong dan Siring Betik, Kecamatan Wonosobo masing-masing dua kasus. Untuk Puskesmas Talangpadang, Airnaningan, Putih Doh dan Pulau Panggung masing-masing satu kasus. \"Puskesmas yang nihil kasus DBD hingga 15 Februari 2022 adalah Puskesmas Margoyoso, Kecamatan Sumberejo; Puskesmas Ngarip, Kecamatan Ulubelu; Puskesmas Sukaraja, Kecamatan Semaka; Puskesmas Pasar Simpang, Puskesmas Sumanda, Puskesmas Antar Brak, Puskesmas Way Nipah, Puskesmas Kelumbayan dan Kelumbayan Barat,\" papar Marhen mewakili Kepala Diskes Tanggamus Taufik Hidayat, Selasa (15/2). Marhen mengungkapkan, awal tahun memang trend DBD meningkat. Hal ini dipengaruhi musim hujan. Di mana, nyamuk Aedes Aygepti yang membawa virus dengue lebih cepat berkembang. Untuk itu ia mengimbau masyarakat selalu waspada dan menjaga kebersihan lingkungan. Sebab wabah DBD hanya bisa diatasi secara efektif dengan pencegahan. \"Caranya melakukan 3M, yakni rutin menguras tempat penampungan air, menutup penampungan air dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air. Itu adalah upaya pemberantasan sarang nyamuk. Dengan cara itu populasi nyamuk tidak meningkat tajam dan tidak memudahkan penularan DBD,\" tegasnya. Diakui Marhen, meski tersedia alat fogging di seluruh puskesmas, namun itu tidak seefektif melakukan pemberantasan sarang nyamuk. (ehl/rnn/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: