Mantap! Lambar Dikukuhkan jadi Kabupaten Tangguh Bencana

Mantap! Lambar Dikukuhkan jadi Kabupaten Tangguh Bencana

Radarlampung.co.id - Kabupaten Lampung Barat (Lambar) masuk dalam salah satu daerah yang memiliki resiko bencana alam yang tinggi di Indonesia. Terlebih, sejarah mencatat Lambar pernah dua kali dilanda gempa bumi merusak yaitu pada tahun1933 dan 16 Februari 1994. Posisi Lambar memang terletak di atas zona sesar aktif semangko (Great Sumatera Faults). Berdasarkan peta zonasi kawasan rawan bencana gempabumi yang diterbitkan oleh pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, badan geologi, kementerian energi dan sumber daya mineral sebagian besar wilayah terletak dalam zona kerawanan bencana gempabumi tinggi yang berpotensi terlanda guncangan gempabumi dengan intensitas lebih dari VIII MMI (Modified Mercalli Intensity). Karena itu, Selasa (9/10) kabupaten setempat mengukuhkan diri sebagai kabupaten tangguh bencana, melakui kegiatan seremonial yang dipusatkan di lapangan kantor kecamatan Suoh, diikuti oleh ribuan Satgas PB pekon. Dalam kesempatan itu, tampak hadir Bupati Lambar Hi. Parosil Mabsus, Wakil Bupati Hi. Mad Hasnurin, Direktur Pengurangan Resiko Bencana BNPB RI Ir. Radityo Jati, Sekkab Akmal Abdul Nasir, S.H., Ketua DPRD Edi Novial, S.Kom., bersama sejumlah anggota, para asisten, staf ahli bupati dan jajaran Forkopimda. Kegiatan diwarnai dengan simulasi bencana alam gempa bumi, serta penyerahan petikan SK Satgas PB pekon oleh Bupati Lambar Hi. Parosil Mabsus kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maidar, S.H, M.Si. Dalam sambutannya, Parosil mengungkapkan, sejarah bencana terberat yang pernah terjadi di Lambar yaitu tahun 1994 pada tanggal 16 Februari terjadi gempa bumi tektonik dengan kekuatan 6,4 SR yang menyebabkan kematian mencapai 200 jiwa dan korban luka ringan sampai dengan berat mencapai 2000 jiwa. Atas kondisi geografis tersebut maka berdasarkan indeks rawan bencana (disaster risk Index/DRI) secara umum yang dinilai oleh badan nasional penanggulangan bencana (BNPB) tahun 2013 menempatkan Lambar sebagai daerah paling rentan terhadap terjadinya bencana di Provinsi Lampung. \"Hari ini merupakan bentuk keseriusan pemerinatah daerah, mewujudkan kabupaten tangguh bencana dan konservasi, ini bukan karena setelah yang terjadi di Palu dan Donggala, tetapi karena daerah kita memiliki resiko tinggi terhadap bencana,\" ujarnya. Ia mengungkapkan, bencana atau musibah sulit diprediksi, walaupun ada BMKG. Terlebih Lambar dikelilingi gunung, dan merupakan hutan lindung dan taman nasional, bahkan ada gunung yang masih aktif. \"Lambar dua kali gempa, kegiatan ini merupakan sebuah harapan dan keinginan, bahwa ketika ada musibah kita sudah kuat, ada sebuah edukasi kepada masyarakat, edukasi ini bukan hanya tanggungjawab BPBD, tetapi semua OPD memiliki tanggungjawab, seperti dinas pendidikan harus bisa menyampaikan kepada siswa,\" ujar Parosil mencontohkan. Sementara dalam sambutannya Direktur Pengurangan Resiko Bencana BNPB RI Ir. Radityo Jati mengatakan, pihaknya mengapresiasi atas pwngukuhan Lambar sebagai kabupaten tangguh bencana, mwnurutnya itu bentuk komitmen yang kuat dalam mewujudkan kabupaten yang siap menghadapi bencana. ā€¯Pengukuhan kabupaten tangguh bencana ini merupakan upaya peningkatan kapasitas tata kelola dalam mewujudkan kabupaten sebagai kabupaten tangguh bencana, bagaimana mengampanyekan soal upaya menyelematkan diri saat ada bencana, dan bagaimanapun juga tanpa komitmen daerah itu akan sulit,\" ujarnya. Dari catatan pihaknya, lanjut dia, indeks Lambar masuk indeks 214 , sehingga masuk resiko tinggi terhadap bencana alam khususnya gempa bumi. \"Karena itu jangan menunggu terjadi bencana baru kita sibuk menanggulanginya, namun mengurangi resiko becana, mengurangi warga terdampak, kemudian mengurangi dampak itu yang paling penting,\" imbuhnya. (nop/apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: