Iklan Bos Aca Header Detail

Berkat Pendekatan Persuasif, 23 Makam Penganut Aliran Kekalah Dibongkar

Berkat Pendekatan Persuasif, 23 Makam Penganut Aliran Kekalah Dibongkar

RADARLAMPUNG.CO.ID - Kira-kira dua bulan. Tak mudah memang. Tapi akhirnya 23 makam penganut aliran kepercayaan Kerukunan Keluarga Asma Allah (Kekalah) berhasil dibongkar, Senin (6/7). Lokasinya terkumpul dalam salah satu rumah warga di Kampung Totokaton, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah. Makam-makam itu dibongkar melalui pendekatan persuasif oleh camat dan perangkat kampung kepada pemiliknya. Ya, sebanyak 23 makam dibuat tanpa jenazah. Di antaranya makam Raden Browijoyo V, Dewi Kencono Wungu, Ki Ageng Singgeh, Ki Ageng Dwi Laksono, Syekh Betoro Katong, Ki Ageng Kiwih, juga Ki Ageng Atmo Sumitro. Lalu ada nama Syekh Subakir bin Sulaiman Al Mukhiroh, Eyang Baruna, Eyang Panembahan Bandala Sakti, Siti Mutmainah, Raden Browijoyo II, Mbah Sulaiman, Mbah Daud, Akik Gede, Akik Cupang, dan Raden Mangku Bumi. Aktivitas kegiatan diketahui setiap malam Jumat. Mardiono (43), pemilik juga salah satu jamaah Kekalah mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait. Kini, dirinya telah terbantu kembali ke jalan Allah SWT. \"Terima kasih kepada Pak Camat dan Pak Kakam, serta seluruh unsur yang membantu saya kembali ke jalan Allah SWT,\" ucap Mardiono. Tak lupa, dirinya juga memohon maaf kepada warga. Disadarinya, mungkin selama ini warga merasa telah terganggu. Mardiono juga menyadari selama ini telah melakukan kesalahan tanpa disadari. \"Saya harap masyarakat dapat menerima dan memaafkan atas apa yang telah saya perbuat selama ini,\" ucapnya. Dia ikhlas. Dipersilahkannya pembongkaran makam-makam yang selama ini bak dimuliakannya. Pembongkaran tersebut inisiatif tanpa ada paksaan. \"Saya juga berjanji akan selalu berada di jalan Allah SWT,\" tambahnya. Kepala Kampung Totokaton Subagio mengatakan, pembongkaran makam ini merupakan kesepakatan antara pihak kampung dan pemilik. Selama ini warga merasa resah dengan adanya makam yang diduga aliran sesat. Terlebih, makam ini berada di dalam rumah salah satu warga. Selaku aparatur kampung dirinya mengucapkan terima kasih kepada Mardiono yang telah kembali ke jalan-Nya. Tentunya tanpa ada paksaan dari pihak-pihak lain. \"Semoga beliau selalu diberikan hidayah dan petunjuk dari Allah,\" doanya. Camat Punggur Priyadi juga mengapresiasi keputusan yang diambil Mardiono. \"Kita ucapkan terima kasih atas kesadaran Pak Mardiono,\" ucapnya. Menurutnya, hal ini tidak semudah orang membalikkan telapak tangan. Butuh proses. \"Alhamdulillah, kerja keras dan usaha pendekatan kita kepada yang bersangkutan tidak sia-sia. Saya berharap beliau selalu diberikan hidayah oleh Allah SWT,\" ungkapnya. Guna meyakinkan bahwa pemilik sekaligus penganut kepercayaan Kekalah telah kembali ke jalan Allah SWT, Kepala KUA Punggur Haryanto didampingi Camat Punggur Priyadi, Kapolsek Punggur Iptu Amshar, dan Kakam Totokaton Subagio, disaksikan beberapa warga dusun menuntun Mardiono untuk mengucapkan dua kalimat sahadat. Sekadar diketahui aliran kepercayaan ini masuk dalam pantauan Badan Koordinasi Pengaruh Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Lamteng. (ndo/rnn/sya/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: