Iklan Bos Aca Header Detail

Bertaruh Nyawa, Anak-anak Ini Seberangi Sungai dengan Perahu Seadanya Demi Bersekolah

Bertaruh Nyawa, Anak-anak Ini Seberangi Sungai dengan Perahu Seadanya Demi Bersekolah

RADARLAMPUNG.CO.ID - Demi bisa mengenyam pendidikan, puluhan anak Desa Sungai Ceper dan Gajah Mati, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel), harus berjuang menyeberangi sungai Mesuji, dengan arus yang cukup deras. Mereka menyeberangi sungai kala berangkat dan pulang sekolah. Ya, itu rutin mereka lakukan nyaris setiap hari. Jika musim hujan, air sungai naik dan arusnya terbilang deras. Kondisi ini kerap membahayakan nyawa anak-anak yang menyeberangi sungai tersebut untuk bersekolah. Ya, wilayah Desa Sungai Ceper dan Desa Gajah Mati memang benar-benar berada di daerah yang terisolir. Serta berada di ujung perbatasan Lampung, yakni Kabupaten Mesuji. Untuk bersekolah ke jenjang SMP, anak-anak di desa itu harus menempuh pendidikan ke Lampung, tepatnya di Kabupaten Mesuji. Karena di desa mereka belum tersedia SMP. Kalaupun ada, letaknya berada di Ibu Kota Kecamatan yang jarak tempuhnya sangat jauh, hampir menghabiskan waktu setengah hari. Demikian juga halnya dengan pendidikan SMA/sederajat. Anak-anak Sungai Ceper dan Gajah Mati juga harus tetap ke kabupaten tetangga, Mesuji. Guna mencapai sekolah di Mesuji, mereka harus menggunakan transportasi air, yang bisa mereka gunakan dengan biaya Rp5 ribu sampai Rp6 ribu per anak. Anggota DPRD Mesuji Bob Nasution membenarkan jika banyak anak-anak dari OKI Sumatera Selatan yang bersekolah di Mesuji. \"Ya, benar. Banyak pelajar Sungai Ceper dan Gajah Mati lebih memilih bersekolah ke Desa Wiralaga, Mesuji, Lampung, yang merupakan pilihan terdekat dalam memperoleh pendidikan SMP juga SMA. Mereka memilih ke Mesuji ketimbang harus di Kecamatan Sungai Menang, OKI, Sumsel yang relatif lebih jauh jaraknya,\" ujar Bob Nasution yang juga calon wakil ketua DPRD Mesuji itu kepada Radarlampung.co.id Rabu (9/10) siang. Selain itu, menurut Bob, Sekolah Dasar (SD) memang sudah ada di Desa Sungai Ceper dan Gajah Mati. Namun jarak waktu tempuhnya pun kurang lebih 20 sampai 30 menit, hampir setiap harinya mereka menggunakan perahu klotok mesin Disel untuk sampai di dermaga Wiralaga Mesuji. Menurutnya Desa Wiralaga merupakan desa yang letak secara geografi berada di antara aliran sungai yang terpisah oleh sungai besar. Untuk itu menurutnya kedepan pihkanya akan mendorong peran serta Pemkab Mesuji maupun Pemprov Lampung untuk mendirikan sekolah menengah atas SMA di desa Wiralaga Kecamatan Mesuji, supaya bisa mempermudah anak-anak Mesuji maupun OKI menempuh pendidikan yang layak. \"Yang pasti secepatnya akan didorong pembangunan SMA di sini, agar anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak. Sebab hal tersebut penting sebagai salah satu wujud keseriusan Pemkab Mesuji mencerdaskan anak bangsa,\" ucap dia. Dia berpendapat, lahirnya generasi yang cerdas serta berkualitas perlu didukung sarana dan parsarana pendidikan yang baik. Di samping metode pengajaran yang baik. \"Kami ingin fasilitas sekolah di Mesuji itu baik dan bagus, supaya dapat menambah semangat siswa untuk belajar. Dengan demikian Mesuji dapat melahirkan generasi yang cerdas dan berdaya saing,” harapnya. (muk/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: