Turun Harga, Pertamax Seketika Jadi Buruan

Turun Harga, Pertamax Seketika Jadi Buruan

RADARLAMPUNG.CO.ID - Penurunan harga BBM non-subsidi mendapat komentar beragam dari masyarakat selaku konsumen. Salah satunya, diungkapkan Sarah Diba (21). Warga Bandarlampung ini mengaku cukup senang ketika adanya penurunan BBM non-subsidi, khususnya pertamax.

Terlebih, kata dia, pasca adanya sentralisasi premium di Bandarlampung, kabanyakan masyarakat memilih beralih menggunakan Pertamax. \"Karena kebanyakan orang sekarang lebih milih pakai pertamax. Terus, kalau BBM non-subsidi ini murah, jelas masyarakat yang bakal diuntungkan nantinya,\" katanya pada Radarlampung.co.id, Minggu (10/2).

Sementara, Fania Indri (22), mahasiswa perguruan tinggi ini mengaku tidak merasa pengaruh besar dari penurunan BBM, khususnya Pertamax.

\"Kalau menurut saya pribadi sih nggak terlalu berpengaruh ya, karena penurunan harga masih di angka kisaran di bawah Rp500. Dan saya lebih sering membeli dalam jumlah harga bulat. Untuk pembelian yang nggak terlalu banyak, cost-nya ya sama aja,\" tuturnya.

Pantauan Radarlampung.co.id, di beberapa SPBU di Bandarlampung hingga pukul 17.00 WIB masih banyak warga yang melakukan pengisian bahan bakar. Salah satu petugas SPBU di Jl. Sultan Agung, Wayhalim, Bandarlampung mengaku penjualan BBM non-subsidi jenis Pertamax memang cukup banyak dicari sampai hari ini.

\"Iya memang ada penurunan harga (pertamax, Red), tapi kalau pertalite masih sama. Banyak juga yang cari pertamax hari ini,\" kata wanita yang enggan menyebutkan namanya tersebut.

Diketahui, PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga BBM mulai 10 Februari 2019 pukul 00.00 waktu setempat. Kebijakan penyesuaian harga ini ditempuh menyusul tren menurunnya harga minyak mentah dunia dan penguatan rupiah terhadap dollar Amerika.

Berdasarkan data Pertamina, daftar harga BBM per 10 Februari, untuk wilayah Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, dan Jambi masing-masing untuk Pertamax Turbo disesuaikan dari Rp12.200 menjadi Rp11.400 per liter.

Kemudian, Pertamax disesuaikan dari Rp10.400 menjadi Rp10.050 per liter, Dexlite disesuaikan dari Rp10.500 menjadi Rp10.400 per liter, Dex disesuaikan dari Rp12.000 menjadi Rp11.950 per liter, dan Pertalite tetap Rp7.850 per liter.

Sementara untuk wilayah Bengkulu, masing-masing untuk Pertamax disesuaikan dari Rp10.200 menjadi Rp9.850 per liter, Dexlite disesuaikan dari Rp10.300 menjadi Rp10.200 per liter, Dex disesuaikan dari Rp11.750 menjadi Rp11.700 per liter, dan Pertalite tetap Rp7.650 per liter. (ega/sur) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: