Borong Kuota CPNS, Kadiskes Bandarlampung Beber Sebaran Tenaga Kontrak

Borong Kuota CPNS, Kadiskes Bandarlampung Beber Sebaran Tenaga Kontrak

RADARLAMPUNG.CO.ID -  Penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2019 dapat dijadikan jalan bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandarlampung melukir posisi tenaga honorer menjadi ASN. Sebab sampai saat ini persentasi antara honorer dan ASN di Dinas tersebut cukup timpal dengan didominasi tenaga honorer. Bahkan, honorer di lingkungan Dinkes yang berjumlah sekitar 600 orang terbagi dari dua kategori, yaitu honorer dari SK Wali Kota sekitar 200 orang dan Honorer dari Dinkes sendiri sekitar 400 orang, yang tersebar di Puskeskel, Puskesmas, dan Dinas Kesehatan. Kepala Dinkes Bandarlampung Edwin Rusli menuturkan, sebaran tenaga honor lebih banyak berada di Puskesmas dan Pusekeskel. \"Kalau untuk pegawai Dinkes sendiri berjumlah sekitar 140 orang, dengan mayoritas ASN dan hanya 20 persen tenaga kontrak,\" ucapnya, Kamis (1/8). Semetara untuk jumlah pegawai di puskesmas berbeda-beda. Edwin mengatakan, puskesmas rawat inap biasanya berisi 60-80 pegawai, sedangkan puskesmas rawat jalan sekitar 30 pegawai. \"Untuk persentasinya ASN ada sekitar 30 persen sampai 50 persen satu peskesmas,\" ungkapnya. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung sendiri saat ini memiliki 30 puskesmas dan 126 Puskeskel. \"Ya kebanyakan manang pegawai kontrak dari Dinkes itu kita angkat untuk mengisi Puskeskel. Di mana satu Puskeskel berisi tiga orang, dengan rincian satu bidan dan dua perawat,\" ucapnya. Lalu Edwin mengatakan untuk gaji yang diterima antara tenaga honor kontrak SK Wali Kota dan honor kontrak SK Dinas berbeda. \"Kalau kontrak SK Wali Kota sekitar Rp 2 juta untuk perawat sedangkan kalau SK Dinas atau TKS sekitar Rp1 juta, pengangkatan honor SK Dinkes sendiri bertujuan untuk mengisi di Puskeskel,\" ucapnya. Diberitakan sebelumnya, Pemkot Bandarlampung telah meng-upload data kuota kebutuhan pegawai di lingkungan Pemkot ke E- Format sebanyak 1.000 orang untuk tenaga kesehatan dan pendidikan. Dari 1.000 yang di-upload, sebanyak 368 untuk tenaga kesehatan dan 632 orang guru, yang terbagi untuk guru SD dan SMP. (pip/sur) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: