Mayoritas LPJ Dana Kelurahan Ditolak, Penyebabnya Beragam

Mayoritas LPJ Dana Kelurahan Ditolak, Penyebabnya Beragam

RADARLAMPUNG.CO.ID - Masalah penulisan menjadi salah satu hambatan diterimanya Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Dana Kelurahan tahap pertama Kota Bandarlampung ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) setempat. Ada juga penyebab lain. Hal itu diungkapkan Aklim selaku Kabid Perbendaharaan BPKAD Bandarlampung. Menurutnya sampai saat ini hampir seluruh kelurah yang ada di Kota Tapis Berseri telah mengumpulkan LPJ dana kelurahan, namun rata-rata belum ada yang diterima. \"Sudah semuanya mengumpul, namun belum ada yang kita terima, karena masih ada kesalahan sehingga kita kembalikan ke kelurahan untuk diperbaiki,\" ujarnya kepada Radarlampung.co.id, Kamis (11/7). Kesalahan dari kelurahan dalam pembuatan LPJ meliputi seperti penulisan, pembayaran pajak, dan format. \"Seperti tidak dikasih materai, nomor suratnya belum diisi, serta format LPJ. Mestinya setiap kegiatan seperti pembuatan gorong-gorong dan paving block harusnya dipisah ini malah digabung,\" ucapnya. Aklim pun memperkirakan Senin (15/7) mendatang LPJ dana kelurahan kembali mulai masuk dan diterima di BPKAD. \"Ya kesalahannya cuma di tulisan rata-rata. Senin diperkirakan sudah mulai masuk,\" ucapnya. Ia menduga banyaknya kesalahan penulisan saat pembuatan LPJ ini diperkirakan karena kurangnya SDM yang ada di kelurahan. \"Ya kayaknya karena SDM kurang di kelurahan, kita sendiri sudah membekali mereka dengan bimtek terkait penyusunan LPJ,\" ucapnya. Sementara Musa Seleh Lurah Gedung Pakuan menuturkan dirinya telah dua kali mengumpulkan LPJ dana kelurahan ke BPKAD. Namun dikembalikan lagi lantaran ada beberapa penulisan yang salah. \"Ya susah, kumpul dua kali tapi dipulangkan,\" ucapnya. Ia pun mengaku saat ini tengah proses perbaikan LPJ. \"Mungkin satu dua hari ini kumpul semua. Kami ada perbaikan seperti ada kesalahan ketik, kendala seperti terbilang Rp190 ribu, eh seribunya gak kesebut,\" ucapnya. Terkait format menurutnya telah sesuai, begitu juga dengan notta. \"Pokoknya kesalahannya kebanyak di masalah penulisan saja, kalau format dan lainnya sudah paham, kan sudah ada bimteknya juga,\" ucapnya. Lalu apakah pihaknya kekurangan SDM untuk pengejaannya? Musa mengaku di tempatnya cukup SDM, namun kesalahan tersebut dikarenakan kelelahan lantaran dikerjar target. \"Namanya juga pelayanan kelurahan juga perlu, sedangkan kompeter cuma satu, jadi gerjain di situ semua dan dibawa kerumah juga gak konsen, jadi terbagi-bagi,\" ucapnya. (pip/sur) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: