Iklan Bos Aca Header Detail

BPS Sesuaikan Perhitungan IHK Berdasarkan Pola Konsumsi

BPS Sesuaikan Perhitungan IHK Berdasarkan Pola Konsumsi

radarlampung.co.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung menggelar sosialisasi pemutakhiran diagram timbang Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Nilai Tukar Petani (NTP) Tahun Dasar 2018, di Aula Kantor BPS Lampung, Jumat (31/1). IHK sendiri merupakan indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Lampung, Riduan mengatakan, untuk menjaga relevansi dari IHK, pola pembobotan dan paket komoditas barang dan jasa perlu diperbarui setiap lima tahun sekali. Perubahan ini dilakukan agar BPS bisa menghasil data yang berkualitas dengan perhitungan yang tepat.

“Dalam hal ini kita mengikuti pola masyarakat yang berubah, seperti pengeluaran yang paling modern misalkan pengeluaran keuangan untuk ojek online, belanja pakaian melalui online dan lain-lain,“ katanya dalam acara sosialisasi.

Dia melanjutkan, perubahan ini dilandasi berbagai perubahan yang terjadi pada masyarakat seperti perkembangan teknologi informasi, perubahan pendapatan masyarakat, serta perubahan pola penawaran dan permintaan barang/jasa,

Kemudian, perubahan kualitas dan kuantitas barang/jasa, serta perubahan sikap dan perilaku masyarakat dapat mengubah pola konsumsi. “Kemudian perubahan klasifikasi yang semula 7 menjadi 11. Semakin detail perincian dapat dihitung, maka akan makin detail juga analisa data yang BPS lihat,“ katanya.

Lanjut dia, penambahan klasifikasi dilakukan untuk lebih memudahakan dalam perincian dan analisa data yang dapat digunakan dalam mengambil kebijakan selanjutnya.

Selain itu, dia juga mengatakan, bahwa alur pembentukan indeks harga konsumen dapat dilihat melalui survei biaya hidup (SBH) berdasarkan pola konsumsi masyarakat serta diagram timbang. Kemudian juga dilihat berdasarkan nilai konsumsi dasar sehingga akan terhitung IHK.

Sementara adanya perubahan-perubahan pola konsumsi masyarakat akan berpengaruh terhadap paket komoditas (fixed basket) dan diagram timbang hasil SBH 2012. Sehingga perhitungan yang sebelumnya digunakan sudah tidak sesuai lagi untuk menggambarkan keadaan sekarang secara tepat. (ega/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: