Iklan Bos Aca Header Detail

Melalui Aplikasi Kini Masyarakat Bisa Pantau Harga Bahan Pokok

Melalui Aplikasi Kini Masyarakat Bisa Pantau Harga Bahan Pokok

RADARLAMPUNG.CO.ID - Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana memimpin rapat High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (HLM TPID) Bandarlampung, Kamis (2/9) di Ruang Tapis Berseri. Dalam rapat tersebut juga di-launcing Aplikasi Sistem Informasi Harga Bahan Pokok Kota Bandarlampung. \"Kita launcing aplikasi, yang bisa mengecek harga bahan pokok, apakah naik atau turun,\" ujar Eva usai menghadiri acara tersebut, Kamis (2/9). Dengan launcing-nya Aplikasi tersebut, Eva berharap harga kebutuhan bahan pokok di Kota Tapis Berseri stabil. \"Aplikasi ini mendata harga kebutuhan pokok di semua pasar yang ada di Bandarlampung,\" terangnya. Sementara, Kepala KPw Bank Indonesia Lampung Budiharto Setyawan mengatakan, HLM TPID ini meupakan kegiatan utama TPID yang di pimpin langsung oleh Wali Kota Bandarlampung. Kegiatan tersebut menurutnya sangat penting. Sebab, Ibu Kota Provinsi Lampung ini merupakan kota yang memberikan sumbangan inflasi di Lampung secara dominan atau besar. \"Jadi di Lampung, hampir 90 persen pembentukan inflasinya disumbang Bandarlampung. Untuk itu ibu wali kota sangat konsen memantau pergerakan harga, khususnya harga pangan yang bergejolak,\" tuturnya. Pada kesempatan yang sama, kata Budi, wali kota me-launcing progran unggulan TPID Bandarlampung berupa sistem informasi harga bahan pokok Kota Bandarlampung. \"Diharapkan pemantauan tersebut bisa memberikan informasi pergerakan harga dan bisa menjadikan indikator dini apabila terjadi gejolak,\" ucapnya. Untuk di Bandarlampung, yang diwaspadai harga bawang merah yang bergejolak. Sedangkan harga cabai sedang turun. Namun, meski turun haraga cabai harus diwaspadai lantaran bergejolak. \"Kalau lagi turun, turun banget. Kalau lagi naik, naik banget. Jadi itu yang menjadi perhatian kita bersama,\" terangnya. Dengan sistem yang baru di-launcing tersebut, ia telah ditunjukan oleh Kepala Dinas Perdagangan, jika dalam sistem memberikan indikator merah, menjadi indikator dini untuk diwasapadi. \"Kalau sampai beberapa hari, akan dilakukan aktivitas. Apakah dengan melakukan intervensi pasar, atau melakukan oprasi pasar, pasar murah, sepert itu. Tapi kalau harga murah atau indikator hijau berarti harga turun. Tapi jangan salah kalau harganya turun jauh itu tidak menguntungkan bagi petani. Nah, ini juga harus dijaga supaya harganya tidak terlalu turun. Jadi, yang penting itu inflasi rendah dan setabil,\" terangnya. Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandarlampung Adiansyah mengatakan, pasca di-launcing, Sistem Informasi Harga Bahan Pokok susah resmi dapat digunakan oleh masyarakat dan stakeholder terkait. Sistem tersebut setiap hari akan update, dan dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk mengetahui harga bahan pokok. \"Jadi selain tahu harga bahan pokok, bisa tahu juga tahu di mana yang termurahnya ada di mana. Atau stakeholder terkait butuh data bisa diambil di sana. Aplikasi ini juga sudah kita uji coba dan menjadi unggulan TPID kita,\" tuturnya. (pip/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: