Iklan Bos Aca Header Detail

Unila Dapatkan Loan ADB Rp600 Miliar

Unila Dapatkan Loan ADB Rp600 Miliar

RADARLAMPUNG.CO.ID - Universitas Lampung (Unila) berhasil mendapatkan loan Asian Development Bank (ADB) sebesar Rp600 miliar untuk RSPTN dan IRC yang akan dilakukan pada tahun 2025 mendatang. Itu disampaikan dalam Kick Off Meeting dan Peluncuran Proyek Higher Education for Technology and Innovation (HETI) belum lama ini secara daring. Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan TIK Unila Prof. Ir. Suharso, S.Si., Ph.D., memaparkan gambaran singkat tentang HETI Project Unila RSPTN-IRC, Peluncuran proyek HETI ADB Loan Nomor 4110 INO yang dibuka secara resmi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek RI Prof. Nizam, diselenggarakan Jumat siang, (11/2), secara daring. Mewakili Rektor, Prof. Suharso menyampaikan, Unila sangat peduli untuk melakukan peningkatan besar-besaran mendukung visi 2025. Utamanya jika sukses mendapatkan loan atau pinjaman ADB. Salah satunya peningkatan kualitas pendidikan kedokteran melalui pengembangan RSPTN dan pusat penelitian pada proyek-proyek Unila. RSPTN Unila direncanakan bertipe C yang memiliki kapasitas 100 tempat tidur dengan pusat layanan unggulan terdiri dari tropical infectious, endocrine and metabolic, geriatrics, dan medical rehabilitation. Selain itu, RSPTN Unila dalam proyek ini adalah rumah sakit model di Sumatera dengan slogan Rumah Sehat. Konsep bangunan RSPTN dan IRC Unila adalah ramah lingkungan, berbasis IT, efisiensi energi, tahan gempa, dan responsif terhadap gender. “Sebagai universitas negeri pertama dan terbesar di Lampung, Unila memainkan peran penting untuk mengembangkan sumber daya manusia dan layanan kesehatan di Kota Bandarlampung dan Provinsi Lampung,” kata Prof. Suharso. Keberadaan rumah sakit pendidikan yang terintegrasi pusat penelitian atau Integrated Research Center (IRC) Unila dirancang untuk mendukung dosen dalam melakukan penelitian bekerja sama dengan dosen dari disiplin ilmu lain di Unila dan luar universitas itu. Bahkan di dalam dan luar negeri. \"Rumah Sakit dan IRC diharapkan dapat meningkatkan kapasitas penelitian. Di mana, rumah sakit menyediakan data dan kasus untuk penelitian,\" ujarnya. Kasus-kasus dari rumah sakit akan menghubungkan dan mencocokkan penelitian yang memperkuat kuantitas dan kualitas penelitian di fakultas kedokteran Unila. Sebagai hasilnya, penelitian ini akan mendukung meningkatkan layanan rumah sakit untuk membangun jalur klinis. \"Untuk alasan tersebut, IRC harus memiliki fasilitas penelitian terbaru dan andal. Dengan adanya IRC, diharapkan dokter spesialis dapat melakukan penelitian sesuai bidang spesialisasi mereka dan berkolaborasi dengan dokter atau peneliti dari bidang ilmu dasar sehingga mereka dapat mendukung tema penelitian yang merupakan tujuan utama IRC,\" jelasnya. Selain jajaran pimpinan dan tim HETI Project and PIU Unila, turut hadir dalam pertemuan tersebut Direktur Direktorat Sumber Daya Dikti Kemendibudristek, Direktur Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktur SEHS ADB, perwakilan ADB Sutarum dan Lynette, perwakilan Bappenas, Kementerian Keuangan RI, dan Rektor ITS beserta jajaran. (mel/rls/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: