Iklan Bos Aca Header Detail

Unila Raih Rekor MURI Webinar Dengan Peserta Rektor dan Wakil Rektor Terbanyak

Unila Raih Rekor MURI Webinar Dengan Peserta Rektor dan Wakil Rektor Terbanyak

RADARLAMPUNG.CO.ID - Rektor Universitas Lampung Prof. Dr. Karomani, M.Si. menerima plakat dari Musium Rekor Indonesia (MURI) sebagai penyelenggara webinar yang diikuti rektor dan wakil retor terbanyak. Total 250 orang dan ribuan peserta lainnya di seluruh Indonesia. \"Saya ucapkan terima kasih kepada semua yang mendukung. Ini kali ke-8 Unila mendapatkan rekor MURI. Mungkin nanti ada catatan-catatan lainnya. Kalau bisa sampai 10 rekor MURI ketika jabatan saya habis. Masih ada dua cadangan. Doakan saja bisa kita tambah lagi nanti,\" tandasnya. Sementara, Senior Manager MURI Awam Rahargo mengungkapkan, ada beberapa pertimbangan untuk memutuskan predikat tersebut. \"Bahwa MURI begitu mendukung dan mengapresiasi apa yang ingin dituju oleh Rektor Unila dalam proses percepatan dosen untuk menjadi guru besar. Ini menjadi langkah kongret untuk pemeringkatan universitas itu sendiri,” kata Awam Rahargo. Diteruskan, hari ini MURI mencatat webinar sifatnya superlatif atau terbanyak yang diikuti rektor dan wakil rektor. ”Diharapkan dengan webinar ini bisa banyak yang di-sharing oleh Unila dalam upaya percepatan profesor,\" tandasnya. Sementara dalam webinar tersebut, Rektor Prof. Karomani memaparkan cara jitu meningkatkan jumlah guru besar di kampusnya dalam waktu cepat. Webinar dengan tema Strategi Meningkatkan Jumlah Guru Besar dan Mempercepat Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen menghadirkan narasumber Prof. Dr. Ir. Djohar Arifin Husin dari Komisi X DPR RI, diikuti empat ribu peserta. Pertama, Prof. Karomani mengatakan, penyebab sulitnya menjadi guru besar antara lain rumitnya persyaratan, proses yang lama dan perubahan regulasi. \"Kalau di Unila, kenapa bisa lama prosesnya, saya tegur agar bisa memastikan selesai. Kalau dibiarkan, maka akan lama lagi tahapannya,\" ujarnya. Ia juga mengungkapkan beberapa hal yang dilakukan Unila dalam mempercepat pengukuhan guru besar tersebut. \"Langkah yang dilakukan Unila, yaitu dengan meningkatkan manajemen pimpinan, pemberdayaan dosen dengan berusaha memegang jabatan. Jadi tidak ada lagi friksi untuk orang terkait, utamanya menjadi kapten lapangan. Memantau terus, tidak boleh lepas. Kalau lemah, beri semangat. Lambat langsung tegur. Lalu membuat tim percepatan guru besar dan melakukan bimbingan,\" paparnya. Selain itu, memberi insentif bagi dosen yang berhasil membuat jurnal internasional berprestasi, dana penelitian yang cukup untuk dosen, membuat sistem kenaikan pangkat menjadi lebih transparan dan akuntabel. (mel/ais)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: