Menjaga Marwah Pers dan Kotornya Ruang Publik

Menjaga Marwah Pers dan Kotornya Ruang Publik

Oleh Taswin Hasbullah* (*Ketua JMSI Lampung) KASUS Keterangan palsu Fa yang mengkaitkan persoalan tersebut dengan salah satu wakil ketua DPRD Provinsi Lampung menggemparkan jagad raya media. Meski sedikit keraguan di kalangan media untuk mengungkap kasus ini. Keraguan ini di karena kan antara \'kejadian\' dengan peristiwa sudah berjarak satu minggu an, namun tak dapat dipungkiri mengganggu ruang publik yang digelayuti dengan berbagai persoalan. Dari minyak goreng hingga masalah tempe. Dalam kacamata yang lebih luas, pemberitaan Fa menjadikan ruang publik kita bertambah \'kotor\' akibat berita media yang begitu dahsyat yang pada gilirannya dihapus begitu saja dengan dua kata \'mencabut\' dan \'maaf\'. Saya tidak dalam ruang menyalahkan siapa-siapa, karena sudah ketelanjuran, ya harus dibuktikan. Sebab bagi media-bisa saja dicap netizen/pembaca penyebar hoax pun sebaliknya, Fa juga dapat dicap sebagai komditi dari \'mainan\' kotor sebagaian kecil orang dan atau kelompok elit tertentu. Guna mencegah itu terjadi, laporan kepada Fa oleh wartawan kunci membuka persoalan tersebut menjadi terang benderang. Apakah benar ada kasus perkelahian dan \'opo iyo\' ada kasus pelecahan yang terjadi anatara oknum dewan dengan Fa, Terang benderangnya kasus Fa (jika wartawan jadi mengadu ke kepolisian) akan membawa pers duduk pada maruwah kediriannya-pun sebaliknya. Kepada pemilik media, melalui media ini saya berharap mendorong persoalan ini ke ranah hukum. Karena persoalan ini bukan kecil, karena secara kelembagaan, pers dapat jadi ajang permainan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk kepentingan tertentu. Terakhir, pemberitaan sebut saja melodrama Fa versus anggota dewan ini, juga harus mendapatkan informasi tambahan melalui tempat kejadian perkara-cek and ricek harus unsur yang dikedepankan. Sendiri atau berempat, hanya 1 anggota atau tiga anggota. Dengan demikian, gambaran atas peristiwa pelecehan atau bukan, kejadian yang diadukan/dilaporkan benar-benar menjadi sajian menarik untuk di ekspose. Tabik. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: