Upss, Tenyata Djarot Simpan Kenangan Manis dengan Bunda Eva
RADARLAMPUNG.CO.ID – Sosok Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana ternyata cukup melekat diingatan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat. Ada kenangan manis yang tak bisa dilupakan Djarot tentang Eva. Hal ini terungkap dalam Rapat Kerja Cabang (Rakercab) II DPC PDI Perjuangan Bandarlampung, Minggu (30/5). Menurut Djarot, dirinya telah mengenal Eva sejak lama. Setidaknya sejak 2017 silam. Ya, Djarot mengaku mulai mengetahui keuletan Eva sejak Pilkada saat itu. “Saya kenal dengan ibu Eva, karena waktu Pilkada di Jakarta itu saya blusukan juga dengan ibu Eva. Dan ibu Eva sangat berani, bertemu dengan masyarat Lampung di Jakarta, mongkoordinir berbagai macam hal. Berani meski dihadang dan dilawan beberapa pihak. Ya, beliau tetap maju,” kenang Djarot saat membuka Rakercab via zoom. Terkait Rakercab, Djarot berpesan agar seluruh kader tidak mudah berpuas hati. “Konsolidasi ini adalah awal dari program kita, awal dari kegiatan. Dari hasil pembahasan di sini, dikatakan berprestasi apabila program partai yang sudah dirumuskan, target partai yang ditentukan, bisa tercapai,” pesannya. Adapun target yang juga wajib dicapai menurutnya adalah terus terbangunnya soliditas kader. Juga menggerakkan struktur sampai tingkat bawah. “Kita harus mampu mencatatkan nilai pancasila, memasukkan ideologi PDI Perjuangan, juga memasukkan nama PDI Perjuangan di hati rakyat dan memenangkan hati rakyat. Sehingga di 2024 kita bisa kembali memenangkan pemilu, baik itu Pilpres, Pilek, maupun pilkada,” kata dia. Djarot pun turut mengingatkan tema dalam Rakernas. Yakni: Desa Maju, Indonesia Kuat Berdaulat, Desa Sebagai Wawasan Indonesia. Artinya, kata dia, kegiatan harus banyak dikumpulkan di tingkat desa. Atau untuk Bandarlampung dipusatkan di tingkat kelurahan. “Ingat, desa kuat, ekonomi pun semakin kuat. Karena pembangunan harus dimulai dari bawah. Infrastruktur, pendidikan, dan lapangan kerja harus dibangun di tingkat desa. Sehingga bisa menekan urbanisasi. Jangan ada lagi gerakan datang ke Jakarta atau ke kota-kota besar karena ingin mencari kerja,” pesan Djarot. Senada, Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung Sudin juga mengajak agar para kader PDI Perjuangan makin solid. Dirinya yang belakangan menjadi sorotan karena menyuarakan anti impor beras pun sangat setuju tentang program pembanguan dari desa. “Gerakan pembangunan harus dari bawah. Dari desa. Itu tidak bisa dipungkiri,” tegasnya. Semetara, Ketua DPC PDI Perjuangan Bandarlampung Wiyadi menerangkan, komponen PDI Perjuangan menghadapi tantangan besar untuk merealisasikan cita-cita dan garis perjuangan partai. Perbedaan pemikiran dalam mensikapi perubahan dan tantangan politik menyebabkan terjadinya pengelompokan. Yang tidak jarang berubah menjadi konflik. “Menyikapi adanya tantangan yang muncul, kegiatan penguatan organisasi dan perekrutan merupakan satu paket program partai yang tidak terpisahkan. Untuk itu konsolidasi dilaksanakan guna membangun kesadaran dan militansi angota,” tagasnya. Sementara itu, Eva yang hadir dalam Rakercab itu mengatakan, dalam situasi saat ini, peran organisasi politik sangat strategis untuk mengikuti alur kebijakan pemerintah. Dan, dia meyakini kerjasama PDI Perjuangan merupakan aset bangsa yang tidak dapat dipisahkan yang merupakan kontribusi positif untuk Lampung juga nasional. “Ayo gelorakan semangat gotong-royong dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dan ayo tanamkan pemahaman kemampuan dan penjabaran pelaksanaan ajaran Bung Karno dalam keseharian kita. Sehingga PDI Perjuangan tetap menjadi yang terbaik,” ajaknya. (sur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: