Minimalisasi Kerugian Akibat Bencana, Mentan SYL Ingatkan Petani untuk Ikut AUTP
RADARLAMPUNG.CO.ID-Petani di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur harus menelan pil pahit. Pasalnya sekitar 876 hektare lahan pertanian di kabupaten itu terendam banjir. Untuk itu, Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengingatkan pentingnya Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Dijelaskannya, asuransi pertanian diperlukan untuk menanggulangi kerugian jika disebabkan faktor alam. \"Itulah pentingnya asuransi pertanian. Asuransi pertanian belum menjadi culture. Tahun depan harus bisa diterapkan seluruhnya,\" kata Mentan SYL dalam rilis yang diterima radarlampung.co.id, Selasa (9/2). Asuransi tersebut, lanjutnya, jadi syarat mengakses dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian. KUR akan disalurkan kepada gabungan kelompok tani (gapoktan), yang mewajibkan para anggotanya memiliki asuransi pertanian.\"Oleh sebab itu, petani wajib masuk kelompok tani. Di kelompok tani itu, wajib hukumnya dia punya asuransi,\" kata SYL. Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menambahkan, petani tak perlu ragu untuk mendaftar AUTP. Karena, program ini sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 40 Tahun 2015. \"Program AUTP bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan bagi petani Indonesia. Biaya premi yang perlu dibayarkan sudah mendapat subsidi secara langsung dari pemerintah pusat dengan mengalokasikan sejumlah dana APBN,\" ujar Sarwo Edhy. Pemberdayaan para petani Indonesia melalui kelompok-kelompok tani ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan terkait pengadaan sarana produksi hingga strategi pemasaran yang tepat. Dijelaskan Sarwo Edhy, AUTP mampu memberikan manfaat perlindungan atas kerugian petani dari kegagalan panen. Baik yang disebabkan oleh bencana alam maupun serangan hama. Termasuk bencana banjir bandang hingga gempa bumi. Sementara hama yang dimaksud mencakup wereng cokelat, walang sangit, tikus, penggerek batang, dan ulat grayak. \"Asuransi ini juga memberi jaminan kerugian atas gagal panen akibat penyakit tanaman, seperti penyakit blas, kerdil rumput, kerdil hampa, tungo, dan busuk batang,\" sebut Sarwo Edhy. (rls/wdi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: