Bus Terguling, Sebabkan Laka Beruntun

Bus Terguling, Sebabkan Laka Beruntun

radarlampung.co.id - Kecelakaan beruntun terjadi di KM 152 Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Terbanggibesar-Pematangpanggang-Kayuagung (Terpeka) pada Sabtu (30/4) pagi. Kecelakaan tersebut akibat bus terguling. Branch Manager PT Hutama Karya Cabang Terpeka, Yoni Satyo mengatakan, kecelakaan tersebut melibatkan bus dengan plat kendaraan BG 7126 W, pickup Hilux plat kendaraan BH 1593 MR, minibus Fortuner plat kendaraan BG 4 K, dan minibus Innova plat kendaraan BM 9386 DF di KM 152+400 Jalur B. \"Berdasarkan hasil investigasi lapangan, kendaraan Bus, pickup Hilux, minibus Fortuner dan minibus Innova melaju dari arah Palembang menuju ke arah Lampung, sesampainya di TKP diduga pengemudi Bus mengantuk sehingga mengakibatkan kendaraan oleng dan terguling di lajur lambat,\" beber Yuni. Kemudian, kendaraan pickup Hilux karena tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan pengereman menabrak Bus, disusul kendaraan minibus Fortuner menabrak bagian belakang kendaraan pickup Hilux dan kendaraan minibus Innova akhirnya menyusul menabrak minibus Fortuner yang berada di depannya. \"Posisi akhir kendaraan Bus di lajur lambat, pickup Hilux di lajur cepat, minibus Fortuner di bahu jalan dan minibus Innova di bahu jalan menghadap ke arah selatan,\" tambahnya. Kecelakaan ini tidak berdampak pada arus lalu lintas yang di jalan tol serta telah ditangani oleh Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol Hutama Karya selaku pengelola Ruas Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka) dengan melibatkan pihak Kepolisian Daerah setempat dan lokasi kejadian telah kembali normal pada pukul 08.49 WIB. Adapun untuk informasi mengenai jumlah dan identitas korban dapat menghubungi pihak kepolisian setempat. Hutama Karya turut berbelasungkawa atas kejadian kecelakaan dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang timbul. Hutama Karya menghimbau kepada seluruh pengguna jalan agar dapat mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol, berkendara di kecepatan maksimal 80 km/jam, mengecek kondisi kendaraan sebelum mengemudi, memastikan berkendara dalam kondisi prima dan tidak mengemudi dalam kondisi mengantuk, serta selalu setuju bahwa keselamatan adalah nomor satu. (rma/rls/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: