Iklan Bos Aca Header Detail

Video Money Politics Rycko-Jos Hoaks! Ada Saksinya

Video Money Politics Rycko-Jos Hoaks! Ada Saksinya

RADARLAMPUNG.CO.ID - Video hoaks money politics yang disebarkan ke media sosial untuk mencemarkan nama baik pasangan kandidat wali kota dan wakil wali kota nomor urut 1 Rycko Menoza-Johan Sulaiman adalah paksaan dan direkayasa oleh pihak lain. Ini terjadi saat kampanye di Pasar Wayhalim beberapa waktu lalu.

Hal tersebut diungkapkan oleh tim advokasi Rycko-Jos, Magdalena, Kamis (22/10). Ia bersama tim telah melakukan investigasi ke pasar tersebut pasca video disebarkan oleh seseorang ke media sosial Facebook.

Tim advokasi, kata Magdalena, telah meminta keterangan para pedagang di lokasi tersebut. Termasuk seorang ibu pedagang yang ada dalam video memegang masker suvenir dan uang Rp100 ribu.

\"Seperti yang sudah kita sampaikan kepada Ditreskrimsus Polda Lampung dan Bawaslu, uang tersebut untuk belanja beberapa barang dagangan. Pedagang pun siap dihadirkan sebagai saksi nanti jika dipanggil pihak kepolisian,\" kata Magdalena.

Dilanjutkan, pihaknya sudah meminta keterangan para pedagang. \"Sudah kita rekam sebagai dokumentasi barang bukti dan klarifikasi dari pedagang,\" tegasnya.

Magdalena menuturkan, ibu pedagang yang memegang suvenir dan uang disetting serta diambil gambarnya seolah-olah money politcs tersebut bernama Eta Afri Yani alias Darlung (43). Ia pedagang kue warga Jalan Teuku Umar, Kedaton, Bandarlampung.

Eti Afri Yani membenarkan bahwa uang belanja tersebut diberikan oleh salah satu orang yang mendampingi calon wakil wali kota Johan Sulaiman saat kampanye.

Uang itu untuk membeli dagangan berupa kue, telur asin dan pisang dari beberapa pedagang yang ada di lokasi itu.

Kemudian, tidak berselang lama, datang seorang wanita dan mengancam akan mengadukannya kepada polisi dengan tuduhan telah menerima uang (money politics).

Oknum tersebut memaksa meminta KTP dan memasukkan tangan ke dalam tas Darlung. Lalu KTP jatuh ke lantai dan difoto oleh oknum wanita itu.

\"Ibu itu ngancam mau laporin saya ke polisi. Ya saya nggak menerima uang. CCTV pasar pun ada. Bapak itu (tim Johan Sulaiman) tidak nyogok, dan saya tidak merasa menerima sogok, Ibu itulah yang memaksa minta KTP sama nyuruh foto,\" kata Eti dalam video pengakuannya kepada tim advokasi Rycko-Jos.

Mengenai foto suvenir dan uang di atas tumpukan telur bebek, itu diambil saat Darlung memberikan uang untuk pedagang telur. Di mana, uang Rp100 ribu tersebut dibagi kepada tiga pedagang berbeda untuk membeli kue, telur asin dan pisang.

\"Uangnya saya kasihin ke kawan saya pedagang telur untuk dibagi ke pedagang pisang. Tiba-tiba dirampas lagi dan difoto di atas tumpukan telor bersama suvenir dan masker,\" jelasnya. (rls/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: