Monitoring dan Evaluasi Pencapaian Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan Berbasis Indeks Komposit di Provinsi

Monitoring dan Evaluasi Pencapaian Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan Berbasis Indeks Komposit di Provinsi

Oleh: Arif Darmawan Widya Rizki Eka Putri Resha Moniyana Putri*   (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung)   TUJUAN pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) merupakan agenda internasional yang dibuat untuk menjawab tuntutan kepemimpinan dunia dalam mengatasi kemiskinan, kesenjangan, dan perubahan iklim dalam bentuk aksi nyata melalui 17 tujuan global. Itu meliputi tiga dimensi pembangunan berkelanjutan, yakni lingkungan, sosial, dan ekonomi. Provinsi Lampung yang menjadi pintu gerbang Pulau Sumatera pun semakin memperlihatkan kualitasnya sebagai provinsi yang mengimplementasikan SDGs dalam perencanaan daerah dan kebijakan publik.  Pelaksanaan SDGs di Provinsi Lampung didukung beberapa kebijakan seperti tertuang dalam Peraturan Gubernur No. 19 Tahun 2018 tentang RAD SDGs Provinsi Lampung 2018–2019. Selain itu, kabupaten/kota se-Provinsi Lampung juga turut mendukung kebijakan ini dengan memasukkan indikator SDGs dalam dokumen perencanaan pembangunan daerahnya. Pada tahun 2020, arah kebijakan pembangunan Provinsi Lampung sesuai RPJMD 2019–2024 yaitu meningkatkan kualitas SDM dan melanjutkan pembangunan ekonomi untuk mengurangi kemiskinan. Kabupaten/kota di Provinsi Lampung juga diharapkan turut menyukseskan arah kebijakan pembangunan ini dengan memasukkan goals atau tujuan dalam dokumen perencanaan masing-masing. Namun sayangnya, saat ini belum ada metode atau instrumen dalam mengukur ketercapaian tujuan pembangunan berkelanjutan pada level Kab/Kota sehingga pemerintah daerah belum memiliki landasan dalam melanjutkan kebijakan pembangunan berbasis SDGs pada tahun-tahun mendatang serta kolaborasi antar daerah yang masih minim akibat pola kebijakan yang bias. Untuk dapat mengukur ketercapaian dari pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan ini diperlukan penyusunan melalui pendekatan dan metodologi yang baik dengan melibatkan pembahasan lintas sektor. Oleh karena itu, perlu disusun sebuah indeks komposit sebagai salah satu alat dalam mengukur ketercapaian SDGs ini agar setiap kebijakan yang dilakukan dapat berbasis bukti (evidence-based policy). Selain itu, pemerintah daerah pada level Kab/Kota dapat fokus kepada sasaran atau tujuan yang belum terpenuhi sehingga kebijakan dapat lebih berorientasi kepada outcome yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Adapun tujuan dari penyusunan indeks komposit ini, pertama, mengidentifikasi konsep, definisi dan metodologi yang relevan dengan konteks kedaerahan; Kedua, menentukan indikator/variabel komposit pembangun indeks; Ketiga, menghitung bobot dan nilai dari tiap indikator yang terpilih; Keempat, menganalisis indeks komposit dan kontinuitas dari pembangunan berkelanjutan: Kelima, menyusun rekomendasi kebijakan dalam mendukung ketercapaian dari tujuan pembangunan berkelanjutan di daerah. Metode yang digunakan dalam penyusunan indeks komposit ini adalah merumuskan indikator terpilih berdasarkan kajian pustaka dan pandangan dari para ahli yang berasal dari akademisi, praktisi, pemerintah daerah, industri, perbankan dan pelaku usaha melalui serangkaian FGD (focus group discussion), uji statistik dan expert judgement dengan diberi pembobot secara proporsional sehingga dapat menyusun indeks komposit yang komprehensif dan relevan dengan situasi daerah. Selanjutnya digunakan suatu besaran sebagai benchmark melalui parameter untuk menunjukkan seberapa tercapainya tiap indikator dalam skala yang terukur di kab/kota dan provinsi. Manfaatnya, melalui indeks ini dapat diketahui kualitas hasil pencapaian pembangunan ekonomi, social, dan lingkungan yang telah dicapai oleh kab/kota se-Provinsi Lampung sebagai proksi evaluasi keberhasilan pembangunan daerah dalam kurun waktu tertentu. Selanjutnya, kebijakan yang dilaksanakan di daerah dapat menggunakan angka indeks ini sebagai patokan/baseline yang lebih bersifat komprehensif untuk bisa dilihat angka keterbandingan dan ketercapaian secara menyeluruh lintas sektor. Berdasarkan hasil perhitungan indeks, dalam skala 1-10, Provinsi Lampung telah mencapai hasil yang positif selama beberapa tahun terakhir. Hal ini terlihat dari capaian indeks pada tahun 2021 sebesar 5.71. Dalam berbaga pilar pun, kinerja pencapaian pembangunan berkelanjutan dan inklusif menunjukkan hasil yang semakin baik. Hal ini terlihat dari beberapa indikator ekonomi, sosial dan lingkungan yang semakin naik nilai indeksnya pada rentan waktu 2018-2021. Terkait indikator ekonomi, Provinsi Lampung menunjukkan kinerja positif dari 4.81 (2018) menjadi 4.92 (2021). Selain itu, indikator kinerja bidang sosial dan lingkungan juga cenderung meningkat, 6.37 (2018) menjadi 6.70 (2021) untuk sosial dan 6.74 (2018) menjadi 6.36 (2021) untuk aspek lingkungan. Masalah lingkungan perlu menjadi perhatian serius selain masalah ekonomi agar kinerja pembangunan berkelanjutan dan inklusif dapat lebih optimal. Prospek dari kegiatan kegiatan (Monitoring dan Evaluasi Pencapaian Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan Berbasis Indeks Komposit di Provinsi Lampung) sendiri  dalam rangka mengukur implementasi SDGs dan pembangunan berkelanjutan di suatu daerah. Dimana saat ini belum ada standardisasi global yang jelas mengenai indeks pengukuran berkelanjutan di suatu negara. Hal ini terjadi karena ketiadaan metode dasar pengukuran pembangunan ekonomi berkelanjutan dan rendahnya pengetahuan terkait konsep estimasi. Selanjutnya masih minimnya penelitian yang fokus dalam merancang indeks komposit ekonomi berkelanjutan menggunakan gabungan variabel ekonomi, sosial, dan lingkungan menjadi kendala tersendiri dari pengembangan metode ini. Padahal, indeks dapat digunakan dalam memberikan gambaran terkait ketercapaian hasil dari pembangunan melalui data-data kuantitatif yang tersaji dalam bentuk angka indeks. Hal ini tentunya dapat membantu pemerintah daerah dalam menentukan sasaran kebijakan yang berlandaskan bukti (evidence-based policy) agar arah kebijakan dapat lebih fokus dan tepat sasaran. Luaran yang ditargetkan dalam riset ini adalah tersusunnya sebuah indeks komposit sebagai instrumen dalam mengukur ketercapaian indikator SDGs kabupaten/kota se-Provinsi Lampung melalui tiga pendekatan, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Selain itu, indeks ini dapat digunakan sebagai alat berbasis bukti untuk melihat tingkat efektivitas dan pengaruh kebijakan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan tahun 2030. (rls/c1/rim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: