Wakabid DPD PDIP Lampung Ajak Kader Perangi Paham Radikal
Radarlampung.co.id - DPD PDI Perjuangan Lampung menekankan kepada semua pihak agar memahami nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan untuk terhindar dari paham radikal. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua bidang Maritim DPD PDI Perjuangan Lampung Sutono saat dialog pentingnya wawasan kebangsaan, bersama melawan radikalisme, di sekretariat DPD PDI Perjuangan Lampung, Senin (21/6). Menurutnya, paham radikalisme adalah musuh bangsa yang harus diperangi. Sebab, diindikasikan hal tersebut bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Karenanya, pihaknya mendelegasikan seluruh elemen partai mulai dari organisasi sayap partai, kemudian elemen fraksi di DPRD seluruh Lampung serta unsur eksekutif agar bisa memerangi paham radikal yang ada khususnya di Sai Bumi Ruwa Jurai. \"Diskusi ini juga salahsatu cara merawat wawasan kebangsaan dan memerangi paham radikal. Ada pimpinan badan, organisasi sayap partai, juga ormas agama dan kepemudaan. Kita sudah sependapat musuh bangsa adalah paham radikal. Ke depan paham anti radikal harus disebar luaskan. Pimpinan badan dan ormas partai harus menyosialisasikan ke masyarakat, pentingnya pancasila dan wawasan kebangsaan,\" ucapnya. Mantan Sekprov Lampung ini melanjutkan, upaya memerangi paham radikal tentu saja tidak hanya sekedar menggelar diskusi dan dialog publik saja. Akan tetapi juga, kata Sutono, implementasi dalam kehidupan masyarakat sangat penting. Dimana, seluruh elemen partai diperintahkan untuk menyebar luaskan wawasan kebangsaan dan nilai-nilai pancasila kepada masyarakat. \"Tentunya PDI Perjuangan juga, sebagai partai pendukung yang sah, dan berketatapan dan berazaskan pancasila, juga tertuang dalam AD/ART yang mencerminkan UUD/1945. Kita pancasilais. Melalui program partai, kita sudah roadshow, dan semua organisasi sayap partaibdan fraksi menyebarluaskan wawasan kebangsaan dan antisipasi paham radikalisme. Marilah kita amalkan jalankan agama baik islam, kristen dengan keberadaban, ialah hormat menghormati sesama agama,\" katanya. (abd/wdi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: