Warga Bratasena Adiwarna Keluhkan Lambannya Respon Permintaan Sambungan Listrik

Warga Bratasena Adiwarna Keluhkan Lambannya Respon Permintaan Sambungan Listrik

RADARLAMPUNG.CO.ID - Beberapa warga di area Bratasena Adhiwarna mengeluhkan belum terealisasikannya pemasangan sambungan listrik baru. Salah satu calon pelanggan baru yang enggan disebut namanya mengatakan, dirinya telah mendaftar dan membayar secara online pada 17 Januari 2021 lalu untuk 3 phase 13.200 VA. \"Sampai sekarang (pertengahan Maret ) belum ada realisasinya. Saya sudah tanyakan ke UPL Rumbia, dan jawabannya kWh 3phase belum ada/belum tersedia/stock habis,\" ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Rabu (17/3). Menurutnya, hal itu sangat mengherankan. Sebab perusahaan BUMN sekelas PLN seharusnya sudah mempersiapkan untuk melayani pelanggan yang sangat banyak di area Bratasena. \"Jika dilihat di lapangan, jaringan PLN sudah siap, bangunan musala kami pun sudah terpasang kWh 1 phase. Sedangkan, kabel jaringan listrik milik eks PT CPB sudah digulung. Jadi, masyarakat pun tidak mendapatkan aliran listrik untuk rumah maupun budidaya udang,\" jelasnya. Terpisah, Manajer UP3 PLN Metro Joko Nur Astanto menuturkan, ada beberapa material yang belum lengkap. Seperti Box APP atau alat pengukur dan pembatas. \"Box APP ini masih kita pesankan. Nanti kami akan komunikasikan dengan calon pelanggannya,\" responnya. Ia memperkirakan, sekitar satu sampai 2 pekan, sambungan baru bisa terealisasikan. \"Perkiraan satu sampai dua minggu lagi. Setelah material tersedia, nanti akan kami pasang,\" ucapnya. Pasokan Listrik Terputus, Petambak Kurangi Budidaya PETAMBAK udang di Kampung Bratasena Adiwarna, Kecamatan Denteteladas, Kabupaten Tulangbawang, terpaksa mengurangi budidaya karena pasokan listrik terputus. Hal ini disampaikan Pj Kepala Kampung (Kakam) Bratasena Adiwarna Hendriansyah kepada Radarlampung.co.id, Rabu (17/3). Menurutnya, pasokan listrik ke kampungnya telah diputus oleh PLN sejak 3 Maret 2021. PLN memutus pasokan listrik untuk sementara waktu karena adanya kendala jaringan. Sebelum diputus, lanjutnya, PLN juga telah memberikan surat pemberitahuan resmi ke pemerintahan kampung, untuk disampaikan ke masyarakat agar dapat mengantisipasi dari jauh-jauh hari. Di mana, Kampung Bratasena Adiwarna sebelumnya menggunakan jaringan dari perusahaan PT Central Pertiwi Bahari (CPB). Saat ini jaringan tersebut sudah dilelang. Pihak PT CPB pun juga telah memberikan surat pemberitahuan ke pemerintahan kampung. Hendriansyah menerangkan, saat ini PLN masih melakukan proses pemindahan jaringan. \"Setau saya cuma ada enam teknisi dari PLN, makanya sedikit terkendala,\" terangnya. Dia menjelaskan, saat ini total kepala keluarga (KK) di kampung Bratasena Adiwarna sebanyak 1.780. Dari jumlah tersebut baru sekitar 300 KK yang sudah teraliri listrik. \"Sisanya karena belum ada dana (pemasangan). Saya juga tidak bisa intervensi mereka untuk harus pasang,\" ungkapnya. Setelah diputus oleh PLN, untuk memenuhi pasokan listrik agar budidaya udang lancar para petambak menggunakan mesin diesel. (rur/nal/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: