Iklan Bos Aca Header Detail

Catat, Ini Perbedaan Ciri Daging Sapi dan Celeng

Catat, Ini Perbedaan Ciri Daging Sapi dan Celeng

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Timur mengimbau masyarakat berhati-hati dan teliti saat membeli kebutuhan sehari-hari. Terutama saat akan membeli daging sapi untuk ramadan dan Iedul Fitri 1442 hijriah. Itu menyusul peredaran daging babi hutan (celeng) di wilayah Lamtim. Kepala Dinas Peternakan Lamtim Alma Turidi melalui Kabid Kesehatan Hewan drh. Evi Yusvianora menjelaskan, untuk memastikan daging yang akan dibeli benar-benar daging sapi, masyarakat perlu mengetahui ciri-ciri dan perbedaan antara daging sapi, babi, atau celeng. Yaitu, dari warna, serabut, dan baunya. Dilanjutkan, untuk daging sapi warna merah ceri dan cerah, serabut daging relatif kasar, serta bau tidak menyimpang. Sedangkan daging babi, warna merah muda dan cerah, serabut daging lebih halus, dan bau tidak menyimpang. Sementara daging celeng, warna merah jambu sampai merah tua, serabut daging relatif halus, dan bau amis. Ditambahkan, selain mengenal ciri-cirinya agar tidak tertipu, masyarakat yang ingin membutuhkan daging sapi disarankan membelinya di pasar resmi. Baik itu pasar tradisional, swalayan, atau langsung mendatangi rumah potong hewan. “Janga mudah tergoda dengan harga yang lebih murah,” imbuh Evi. \"\" Diketahui sebelumnya, Polres Lampung Timur mengamankan tiga tersangka kasus pelanggaran perlindungan konsumen. Masing-masing, BJ (55) dan AA (21) warga Kecamatan Kasui Way Kanan serta TP (59) warga Kecamatan Labuhanratu Lampung Timur. Kapolres Lamtim AKBP Wawan Setiawan melalui Kasat Reskrim AKP Faria Arista menjelaskan, ke tiga tersangka diamankan karena terlibat penjualan daging babi hutan (celeng) dengan mengatakan kepada konsumen sebagai daging sapi. Modusnya, BJ selaku distributor yang sejak dua tahun ini mengontrak rumah di Kecamatan Melinting Lamtim melayani pengiriman daging celeng yang dipesan TP selaku agen. BJ membeli daging celeng dari wilayah Kota Metro dengan harga Rp30 ribu per kg. Kemudian, AA yang merupakan anak BJ mengantarkan daging kepada agen Rp55 ribu per kg. Sementara agen menjual kepada konsumen Rp75 ribu per kg atau di bawah harga pasar daging sapi. Biasanya daging celeng itu ditawarkan kepada konsumen yang akan menggelar pesta atau resepsi. Untuk meyakinkan konsumen, jaringan pengedar daging celeng itu menunjukkan vidio pemotongan sapi kepada calon pembeli. (wid/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: