Cegah Konflik Gajah, Bupati Lamtim Desak TNWK Segera Bangun Kanal

Cegah Konflik Gajah, Bupati Lamtim Desak TNWK Segera Bangun Kanal

Radarlampung.co.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Timur berharap Pemerintah Pusat segera membangun kanal (parit) di perbataan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) dengan lahan masyarakat. Hal itu disampaikan Bupati Lamtim M. Dawam Rahardjo menindaklanjuti peristiwa tewasnya warga Desa Tegal Yoso, Kecamatan Purbolinggo, akibat serangan gajah liar. Menurut Dawam, peristiwa serangan gajah liar itu terjadi karena hewan yang dilindungi tersebut mudah menyebrang ke areal perladangan penduduk perbatasan untuk mencari makan. Karenanya, salah satu solusi agar gajah tidak menyebrang ke areal perladangan penduduk maka perlu dibangun kanal di sepanjang kawasan TNWK yang berbatasan dengan desa perbatasan. \"Kami akan mengusulkan ke Kementrian Kehutanan agar rencana pembangunan kanal segera direisasikan,\" jelas Dawam saat bertakziah ke rumah Sutikno yang tewas akibat serangan gajah liar, Senin (1/11). Dilanjutkan, dengan adanya kanal diharapkan masyarakat petani di desa perbatasan TNWK dapat beraktivitas dengan tenang dan nyaman. \"Saat ini, peristiwa yang mengakibatkan warga tewas akibat serangan gajah liar masih dibahas antara Forkopimcam Purbolinggo, Pamong Desa Tegal Yoso, dan keluarga korban dengan Balai TNWK,\" lanjut M. Dawam. Lebih lanjut kepada keluarga korban, M. Dawam berharap tetap bersabar atas musibah yang menimpa. \"Semoga amal ibadah almarhum diterima Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,\" harap M. Dawam. Di kesempatan yang sama, Dawam menyatakan, agar kejadian itu tidak terulang, M. Dawam berharap masyarakat desa perbatasan tetap waspada. \"Jangan mengambil tindakan yang membuat gajah marah, karena itu hewan liar yang dilindungi,\" imbuh M. Dawam. Diketahui, warga Desa Tegal Yoso Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur berharap pemintah daerah dan Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) segera mencari solusi agar konflik gajah dengan masyarakat perbatasan. Hal itu disampaikan Kepala Desa Tegalyoso M. Yani saat menghadiri prosesi pemakaman Sutikno (55) yang tewas akibat serangan gajah liar, Senin (1/11). Menurutnya, konflik antara gajah liar dengan masyarakat perbatasan telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Berbagai upaya telah dilakukan masyarakat agar gajah liar TNWK tidak masuk ke areal perladangan penduduk perbatasan. Antara lain, melalui ronda malam dan pengusiran dengan peralatan yang menimbulkan bunyi berisik. Namun, hingga kini upaya tersebut belum membuahkan hasil. Bahkan, terus M. Yani selama sepuluh terakhir tercatat ada 4 warga Tegal Yoso yang tewas akibat serangan gajah liar. Karenanya, M. Yani berharap agar pemerintah pusat melalui Balai TNWK segera menyelesaikan konflik yang berkepanjangan tersebut. Antara lain, melalui pembangunan tanggul atau kanal (parit) di perbatasan TNWK dengan lahan pertanian masyarakat. \"Masyarakat ingin hidup dan berusaha tani dengan tenang tanpa gangguan gajah,\" harap M. Yani. (wid/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: