Iklan Bos Aca Header Detail

Napi Jadi Bos Buruh Pembawa 410 Gram Sabu

Napi Jadi Bos Buruh Pembawa 410 Gram Sabu

radarlampung.co.id – Iming-iming mendapatkan uang jutaan membuat tiga buruh tergiur menjadi kurir sabu. Namun tanpa disadari, pergerakan mereka sudah diawasi anggota Polsekta Telukbetung Utara. Ketiganya ditangkap di Jalan Pangeran Diponegoro, Kupangteba, TbU, Senin dini hari (10/2). Barang bukti ratusan gram sabu dikemas dalam empat paket besar. Tersangka adalah R (30), J (34) dan S(32), seluruhnya warga Jalan RE Martadinata , Keteguhan, Telukbetung Timur (TbT). Kapolsekta TbU Kompol Indra Herlianto mengatakan, pihaknya sudah menyelidiki gerak gerik tersangka, sepekan sebelum penangkapan. ”Penyelidikan sudah kita lakukan sejak 7 Februari. Kemudian didapatkan informasi keberadaan tersangka. Mereka ditangkap di kontrakan,” kata Indra dalam ekspose di Mapolsekta TbU, Jumat (14/2). Indra mengungkapkan, barang bukti itu adalah pengiriman kedua yang diterima tersangka. Bos mereka adalah seorang napi di Lembaga Pemasyarakatan Rajabasa. Untuk pengiriman tersebut, tersangka mendapat imbalan Rp7 juta. ”Setelah kita selidiki, mereka sudah menghabiskan barang pada pengiriman pertama. Barang bukti ini (pengiriman) yang kedua. Mereka sifatnya gudang (tempat penampungan, Red). Kalau ada telepon dari bos, langsung ambil barang. Uangnya ke dia (napi, Red),” sebut dia. Setelah dikembangkan, terus Indra, sang napi sudah dipindahkan Lapas Kalianda. ”Kita sudah berangkat ke sana. Diketahui napi tersebut bernama TB dan kita sudah ambil keterangan. Tapi dia tidak mengaku. Silahkan saja. Nggak masalah,” tegasnya. Dilanjutkan, TB merupakan napi yang bolak-balik dipindahkan tahanannya. ”Dulunya dia di Lapas Wayhuwi. Lalu ke Rajabasa dan sekarang di Lapas Kalianda,” ujarnya. Sementara R mengaku mendapatkan perintah dari RB setelah dihubungi melalui ponsel. Ia menerima sabu 500 gram dan diedarkan. ”Dua kali sama ini, setengah kilo. Pertama (dititipi sabu) habis. Terus ambil lagi,” kata R. Lelaki ini tidak membantah usaha haram ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. \"Ya bagi tiga. Buat nyukupin hidup,” tandasnya. (mel/ais)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: