Iklan Bos Aca Header Detail

Cegah Radikalisme di Lampung, Ini Langkah BNPT

Cegah Radikalisme di Lampung, Ini Langkah BNPT

radarlampung.co.id -  Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung bersama Badan Nasional Penaggulangan Terorisme (BNPT) menggelar acara Rembuk Aparatur Kelurahan dan Desa Tentang Literasi Informasi kamis (26/9). Acara tersebut dipusatkan di Hotel Radin Intan II, Branti Raya KM 27, Natar Lampung Selatan. Acara dibuka Irawan Sihar Marpaung Asisten bidang  Pemerintahan dan Kesra. Dalam sambutannya, Irwan mengajak aparatur kelurahan dan desa lebih peka terhadap informasi. Terutama karena banyaknya berita Hoax dari media sosial. “Paham radikal dan terorisme di tengah lingkungan masyarakat lampung sangat besar bahkan di Indonesia sendiri Lampung merupakan provinsi ke2 basis terbesar radikalisme dan terorisme,” katanya. Menurutnya, seluruh  Aparatur Kelurahan dan Desa perlu mendapatkan pengetahuan dalam mencegah dan menerima berita Hoax, ujaran kebencian, dan informasi lainnya yang negatif. “Media sosial bukanlah hal yang baru bagi masyarakat Indonesia. Bukan hanya golongan remaja saja sebagai pengguna sosial media,  karena saat ini merambah ke usia anak-anak dan orang tua, banyak fungsi baiknya tapi hari ini kita lihat banyak pihak-pihak yang memanfaatkan sosial media untuk sarana melancarkan aksi-aksi propaganda, fitnah, termasuk terorisme,\" ujarnya. Kasi Partisipasi Masyarakat BNPT Pusat, Letkol Laut Setyo Pranowo mengatakan bahwa kegiatan ini dalam rangka meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi ancaman teroris yang dapat mengganggu keamanan dan perdamaian bangsa. Menurutnya, salah satu penyebab tingginya potensi radikalisme dan terorisme belakangan ini adalah faktor kemajuan teknologi yang tidak dibarengi dengan literasi bagi masyarakat. \"Banyak  masyarakat dengan mudah membagikan informasi yang didapatnya tanpa melakukan penyaringan dan telaah. Apabila hal ini tidak diantisipasi bisa ditunggangi oleh pelaku terorisme untuk ikut menyebarluaskan apa yang mereka yakini benar,\" ujarnya.(cw1/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: