Waspada Kluster Lebaran, Optimalkan Posko Covid-19 Pekon!

Waspada Kluster Lebaran, Optimalkan Posko Covid-19 Pekon!

RADARLAMPUNG.CO.ID - Satgas Penanganan Covid-19 Lampung Barat memerintahkan seluruh camat dan peratin untuk mengoptimalkan posko yang ada dalam rangka pencegahan penyebaran virus Corona kluster Lebaran. Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Lambar Maidar mengungkapkan, pasca Lebaran perlu diwaspadai bersama. Di mana, semua harus melakukan langkah antisipasi. Khususnya dalam meningkatkan pengawasan terhadap warga yang baru kembali dari mudik Lebaran. ”Kami minta camat dan peratin betul-betul memastikan bahwa posko Covid-19 di tingkat pekon berfungsi dengan baik. Ini sebagai langkah antisipasi bagaimana penyebaran virus Corona bisa diminimalisir pasca libur Lebaran,” kata Maidar. Menurut dia, ketika nantinya ada warga yang baru kembali dari mudik, terlebih ke daerah dengan penyebaran virus Corona tinggi atau masuk dalam zona merah, ia harus diperiksa dan diminta untuk isolasi terlebih dahulu. Kemudian jika memiliki gejala mengarah kepada Covid-19, agar segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh petugas medis. ”Jadi, memang usai libur Lebaran ini yang perlu diwaspadai. Karena banyak warga Lambar yang baru pulang dari mudik ke pulau Jawa atau beberapa daerah lainnya. Kalau ternyata dari daerah zona merah, maka harus di isolasi,\" tegasnya. Maidar mengungkapkan, hasil analisa pihaknya melalui simulasi yang dilakukan sepuluh hari sebelum dan pelaksanaan Lebaran, kasus Covid-19 di Lambar cenderung menurun. ”Mulai 25 April sampai 5 Mei, 40 kasus. Tanggal 6 Mei sampai 16 Mei kenaikan hanya 42 kasus, sehingga cenderung turun. Itu Alhamdulillah, berkat upaya semua pihak dalam melakukan berbagai upaya pencegahan,” urainya. Sementara, update Satgas Jumat (21/5), sebanyak sepuluh warga Kecamatan Pagardewa dan Batuketulis terpapar virus Corona. Kasus baru tersebut merupakan hasil tracing dan kluster baru. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Lambar Bidang Komunikasi Publik Erna Yanti mengungkapkan, dari sepuluh kasus tersebut, dua di antaranya kluster baru dan delapan lainnya hasil tracing. (nop/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: