Nikmatnya Pensiun

Nikmatnya Pensiun

Oleh Heri Andrian* (*Praktisi Bisnis, President IMA Chapter Bandar Lampung)   RADARLAMPUNG.CO.ID-Suasana pagi Cisarua yang dingin melayangkan ingatan saya akan masa muda saat anak anak masih kecil 25 tahun yang lalu. Suasana dingin dan tenang Cisarua mendorong saya menulis catatan ringan ini. Kalo dulu saya yang mengajak anak anak berlibur ke Cisarua, kali ini terbalik anak anak sayalah yang mengajak dan menyiapkan liburan ke Cisarua. Saya dan istri tinggal duduk manis, anak anak saya sudah menyiapkan villa, restoran, dan keperluan lainnya. Alhamdulillah anak anak sudah mandiri dan bisa mengajak kami berlibur. Terbayang wajah ceria mereka saat pertama kali kami berlibur ke Taman Safari, kini wajah ceria itu terpancar kembali saat mereka bercanda dengan suami dan anak mereka. Suasana bahagia ini sangat kami syukuri ... terimakasih Ya Rabb. Perjuangan dan jerih payah kami dalam membesarkan dan menyekolahkan anak anak hingga mereka bisa mandiri terbayar sudah. Hari ini kami sangat bahagia bisa berkumpul dengan anak cucu disini di Cisarua ini. Inilah salah satu kegiatan saya setelah pensiun, menikmati hidup bersama keluarga. Tak terasa sudah setahun saya pensiun. Setelah bekerja selama 30 tahun, bulan Maret 2020 kemarin saya mengakhiri karir sebagai karyawan PT. Astra International, Tbk. Satu phase dalam hidup saya sudah tuntas, perjuangan sebagai karyawan. Kini saya masuk phase berikutnya, phase menikmati hidup pasca pensiun. Pagi ini saya mau berbagi pengalaman persiapan menjelang dan memasuki masa pensiun, semoga bermanfaat bagi banyak orang. Semua karyawan pasti pensiun. Tinggal pilih pensiun dini atau pensiun normal. Saya ditakdirkan pensiun normal pada usia 56 tahun. Walaupun dua tahun menjelang pensiun sudah diberikan training persiapan pensiun oleh PT. Astra International, Tbk tetap saja persiapan tersebut dirasakan kurang waktunya. Saya bahkan sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri sejak tahun 2012 (8 tahun menjelang pensiun). Tetap saja saat masa pensiun tiba terasa persiapan tersebut masih kurang juga. Salah satu temen saya mantan bankir senior yang pensiun dini di usia 40 an pernah memberi nasehat bahwa akan terjadi turbulensi sesaat setelah pensiun begitu pengalaman temen saya tersebut. \"Sekitar setahunlah bang guncangan itu,\" demikian ujar teman saya yang sekarang sudah menjadi pengusaha sukses. Alhamdulillah saya beruntung pasca pensiun tidak mengalami guncangan yang begitu hebat. Mungkin karena berbarengan waktunya dengan datangnya pandemi covid 19 sehingga guncangan ekonomi tersebut tidak begitu terasa karena hampir semua orang merasakan guncangan ekonomi yang sama. Memang nasehat-nasehat yang diberikan saat training pembekalan pensiun satu satu mulai terjadi. Antara lain berkurangnya income, berkurangnya staff dan teman-teman sejawat/relasi bisnis, berkurangnya lingkar pengaruh, dan lain-lain. Tapi karena saat training pembekalan pensiun kita diminta untuk mempersiapkan mental sejak dini, Alhamdulillah hal hal tersebut tidak menjadi masalah besar buat saya. Banyaknya waktu untuk keluarga, untuk beribadah dan melakukan kegiatan sosial memberikan keseimbangan baru dalam hidup saya. Hilangnya tekanan pekerjaan membuat hidup saya lebih sehat, jauh dari stres dan bisa berolahraga setiap hari. Inilah salah satu kenikmatan pasca pensiun. Alhamdulillah saya masih bisa berkegiatan bisnis. Kegiatan ringan agar tetap bisa berpikir dan menjalin persahabatan dengan banyak orang. Harus ada suatu kegiatan yang bermanfaat bagi banyak orang, saya berusaha mengamalkan salah satu hadist Nabi Muhamad SAW : \"Sebaik baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat buat manusia yang lain\". \"Urip Iku Urup\" demikian pepatah Jawa kuno yang menasehatkan pesan yang kurang lebih sama maknanya dengan hadist diatas. Minggu lalu saya mendapat kabar tiga orang teman saya pensiun dini di usia cukup muda dibawah 40 th. Pandemi, resesi ekonomi dan disrupsi memaksa banyak perusahaan besar melakukan PHK atau menawarkan program pensiun dini. Artinya pensiun bisa terjadi kapan saja, terpaksa atau sukarela. Untuk itu setiap karyawan perlu mempersiapkan diri dengan baik. Berdasarkan pengalaman saya ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar proses pensiun ini bisa berjalan dengan mulus, antara lain : 1. Persiapkan mental : \"semua karyawan pasti pensiun\" 2. Siapkan pasif income sedini mungkin, akan lebih baik jika bisa merintis bisnis sendiri. 3. Bisnis sendiri akan lebih baik dibanding berpartner dengan orang lain. 4. Belilah asset di jalan utama jika ingin berbisnis setelah pensiun. 5. Hati hati jika bekerja di perusahaan besar yang mempunyai Sistem & SOP yang baik, saat pensiun tiba baru kita sadari bahwa skills dan pengalaman yang kita dapatkan tidak banyak membantu saat kita merintis bisnis. 6. Jaga dan perluas terus jaringan bisnis yang sudah kita miliki, ini akan sangat membantu saat kita bisnis setelah pensiun nanti. 7. Sedapat mungkin hindari berhutang ke bank terutama hutang jangka panjang. 8. Biasakan hidup sederhana sesuai kemampuan agar saat pensiun tiba tidak terjadi turbulensi. 9. Banyak bergaul dengan pengusaha agar terjadi transfer knowledge dan entrepreneur skills. 10. Cari mentor yang cocok dan sesuai dengan bidang bisnis yang kita minati. Demikian pengalaman saya memasuki dan menikmati phase pensiun, semoga sharing ini bermanfaat buat banyak orang. Wallahualam bissawab (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: