Curah Hujan Tinggi, Petani Sayur Merugi
radarlampung.co.id - Musim penghujan yang terjadi di wilayah Kabupaten Lampung Utara (Lampura), mulai di keluhkan para petani sayur.
Sebab, selain curah hujan tinggi menyebab kenaikan debit air sungai yang mengancam banjir bandang, terlebih sayur yang ditanam para petani membusuk sebelum musim panen.
Nuryani (37) Petani sayur Sawi Hijau ini mengaku gagal panen, dikarenakan hujan yang mengguyur di wilayahnya sangat tinggi. Akibatnya, sayur yang belum siap di panen tersebut di serang hama putih.
\"Apes mas. Belum rezekinya. Sayur diserang hama putih, nampak seperti lumut yang menyerang batang sayuran hingga membusuk,\" kata dia.
Warga RT 03 RW 02 Desa Sumber Arum ini menjelaskan, beberapa bulan terakhir semenjak terjadinya musim penghujan, perkebunan sayur milikknya gagal panen. Terutama pada sayuran bayam dan sawi hijau, karena mengalami kebusukkan akibat diguyur air hujan terus menerus.
\"Akibat membusuk, kami memilih panen lebih awal. Hal itu, untuk antisipasi kerugian yang besar,\" keluh ibu dua anak ini.
Tidak hanya itu, sambungnya, sayur yang belum cukup umur, telah di panen. Ini mengakibatkan harga jual yang sangat murah. \"Biasanya kalau sayur kwalitas baik, seperti bayam di jual Rp1000 per ikatnya. Sekarang hanya mampu jual Rp400-500 per ikatnya,\" katanya.
Sementara, Topo (51) petani lainnya juga mengeluh hal yang sama. Menurutnya, jika hujan terus menerus turun, maka petani terpaksa gulung tikar. \"Dari pada ditanam, otomatis kita keluar modal, sampai panen tiba, tapi gak sesuai dengan pengeluaran. Jadi untuk apa,\" kata Topo.
Ia berharap, adanya perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten, melalui satuan kerja terkait, seperti memberi pupuk Gratis kepada petani. \"Kalau Gratis itu barang (pupuk, Red) pasti lebih mambantu petani. Kami petani mengharapkan perhatian pemerintah,\" pungkasnya (ozy/yud).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: