Omset penjualan Ikan Cupang Meroket di Saat Pandemi Covid-19

Omset penjualan Ikan Cupang Meroket di Saat Pandemi Covid-19

  Radarlampung.co.id - Pedagang ikan cupang di Kota Bandarlampung menggiurkan. Ya, Bagaimana tidak, di saat usaha-usaha lain banyak yang terpuruk akibat pandemi Covid-19, usaha penjualan ikan cupang justru meroket. Ferari qadafi (39) pria kelahiran Bandarlampung ini mengaku sudah dua tahun menekuni usaha budidaya ikan cupang di jalan Rambutan Kelurahan Susunan baru, Kecamatan Tanjungkarang barat, Bandarlampung. Berawal dari menyukai ikan cupang sejak tahun 2018, ASN (Aparatur Sipil Negara) Pemprov Lampung ini membeli ikan cupang dua pasang seharga Rp40 ribu, dirinya kini sudah memiliki ribuan ikan cupang diatas lahan seluas 300 meter. \"Ikan cupang yang saya jual berbagai jenis, seperti plakat, Gian, kategori Multi color, dan Fancy. Tapi, yang paling banyak diburu oleh masyarakat adalah jenis Gian Multi color,\" ungkap Ferrari. Menurutnya, Harganya bermacam-macam, mulai dari Rp100 ribu/ekor hingga kisaran Rp3 juta. Itu pun tergantung dari jenis, ukuran dan warna ikan cupangnya. \"Saya jualnya melalui offline dan online, Tergantung dari permintaan, tapi lebih banyak permintaan secara online, Bahkan pemesanan ada yang langsung dari luar negeri,\" katanya. Pria tiga anak ini mengaku permintaan ikan cupang meroket signifikan, sejak delapan bulan kebelakang atau saat terjadi pandemi covid-19. Sebelum pandemi, dirinya mengaku bisa mendapatkan omset Rp5 juta dalam sebulan. Bahakan, saat pandemi Covid-19 bisa meraup puluhan juta dalam dua pekan. Masa pandemi covid-19 hingga saat diterapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kata Ferari, memang memaksa masyarakat untuk tidak terlalu banyak beraktivitas diluar rumah, sehingga untuk mengisi aktivitas didalam rumah, banyak warga yang memilih memelihara ikan hias termasuk jenis ikan cupang. \"Meliharanya mudah, karena tidak memerlukan lahan yang luas serta modal yang besar,\" ujarnya. Selain itu, sambung Ferrari, keistimewaan lain pada ikan cupang diantaranya bisa dipelihara di toples, sehingga tidak memerlukan aerator. Tak heran jika akhir-akhir ini, cupang menjadi buruan masyarakat, tak hanya penggemarnya, orang awam pun ikut memburu ikan hias satu ini. \"Kondisi ini semakin memperkuat masyarakat untuk membudidaya ikan cupang hias, apalagi perawatannya tidak terlalu membutuhkan perawatan yang begitu sulit, dan sebagai teman bersantai menghilangkan rasa penat setelah melakukan aktifitas,\"pungkasnya. (Gar/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: