PAD Sektor Wisata Tanggamus tak Maksimal, Kenapa?

radarlampung.co.id – Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Tanggamus memastikan besaran tiket masuk pengunjung destinasi wisata, khususnya yang dikelola pemkab, tidak melebihi dari yang telah ditetapkan peraturan daerah dan peraturan bupati. Kepala Disparpora Tanggamus Retno Noviana Damayanti melalui Kasi Pengelolaan Industri dan Jasa Usaha Pariwisata Tri Mariati mencontohkan, tarif masuk ke Taman Wisata Muara Indah diatur melalui Perbup Nomor 42/2017 tentang Tiket Masuk. Satu orang dikenai tarif Rp5 ribu. Sedangkan untuk wisata Air Terjun Way Lalaan diatur melalui Perda Nomor 02/2016 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga. ”Pengunjung dikenai tarif Rp10 ribu, kendaraan roda dua Rp5 ribu dan roda empat Rp15 ribu,” kata Tri Mariati. Sayangnya, meski tarif sudah ditetapkan, namun pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata tidak maksimal. Salah satunya karena tingkat kunjungan yang belum memadai. Tri menyatakan, untuk membahas kurang optimalnya PAD, khususnya dari objek wisata, dalam waktu dekat dilaksanakan rapat koordinasi. Kegiatan ini akan dihadiri Bupati Dewi Handajani. ”Pada rakor tersebut akan dibahas kendala-kendala yang dihadapi selama ini. Tidak hanya Disparpora. Tapi semua OPD yang mempunyai peranan dalam peningkatan PAD akan ikut serta,” tegasnya. Dilanjutkan, Tanggamus memang wilayah yang memiliki destinasi wisata cukup banyak. Namun yang dikelola oleh Pemkab hanya Air Terjun Way Lalaan dan Taman Wisata Muara Indah. Selebihnya seperti Teluk Kiluan, panorama alam Gunung Tanggamus di Pekon Sidokaton, Kecamatan Gisting, serta beberapa objek wisata lainnya sepenuhnya dikelola pekon. ”Kita bersyukur banyaknya destinasi wisata di kabupaten ini. Ini juga akan memengaruhi pendapatan masyarakat,” ujarnya. Lebih jauh Tri mengungkapkan, Disparpora juga terus memberikan pengetahuan, sosialisasi dan pembinaan bagi pengelola dan kelompok sadar wisata. Tujuannya agar wisata di Tanggamus semakin berkembang. (iqb/ehl/ais)  

Sumber: